Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengatakan penyegelan sembilan lokasi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, yang melanggar aturan lingkungan bertujuan untuk menjaga ketahanan pangan.
Dalam menjaga ketahanan pangan, ia menyebutkan terdapat kawasan konservasi, perkebunan, maupun pertanian yang harus dilindungi.
"Kalau hulunya rusak, kira-kira apa yang terjadi? Air datang langsung habis menyebabkan banjir, sawah-sawah bisa rusak, begitu kemarau bisa kekeringan," ungkap pria yang akrab disapa Zulhas itu, saat ditemui usai acara Ramadhan Berbagi Pangan untuk Rakyat di Jakarta, Sabtu.
Oleh karena itu, dia menegaskan bahwa taman nasional, kawasan konservasi, kawasan lindung, maupun perkebunan harus dijaga lantaran masing-masing kawasan memiliki fungsi.
Apabila kawasan itu diubah, maka Zulhas menuturkan fungsi yang seharusnya diterapkan kawasan akan berubah pula.
Dia menjelaskan dalam sembilan lokasi itu, terdapat 33 kawasan wisata yang dibangun dengan melanggar dokumen lingkungan.
"Ini luar biasa sudah melebihi batas-batas kemampuan alam untuk menyesuaikan. Nah, tentu tidak sesuai aturan ya harus dibongkar," ucap dia.
Meski begitu, dirinya mengingatkan bahwa penyegelan lokasi wisata itu bukan mempersulit masyarakat untuk membuka usaha.
Tetapi, kata dia, diharapkan pengusaha bisa memperhatikan aspek lingkungan, khususnya apabila berpotensi menimbulkan bencana.
"Ini juga buat kita semua. Kalau lingkungannya bagus, buat kita juga bagus," ujar Zulhas.
Sebelumnya, Zulhas bersama Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq menyegel dengan memasang papan peringatan di sembilan lokasi yang melanggar aturan lingkungan di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (13/3).
Sembilan lokasi tersebut terbagi di dua kawasan, pertama kawasan Gunung Geulis meliputi tiga lokasi, yaitu Summarecon Bogor, Golf Gunung Geulis, dan Rainbow Hills Golf.
Kedua, kawasan Puncak, terdiri atas enam lokasi, yaitu PT Pinus Foresta Indonesia, PT Kurnia Puncak Wisata, CV Mega Karya Nugraha, PT Bobobox Asset Managemen, PT Jelajah Handal Lintasan, dan PT Farm Nature & Rainbow Add.
Zulhas menyebutkan pemerintahan di era Presiden Prabowo Subianto ingin membenahi segala aspek untuk mewujudkan clear and clean government atau pemerintahan yang jelas dan bersih.
Baca juga: Zulhas-Hanif Faisol segel sembilan lokasi langgar aturan lingkungan
Baca juga: Zulhas optimistis tahun depan Indonesia tidak impor beras lagi
Baca juga: Zulhas bentuk pokja mengawasi distribusi pupuk bersubsidi
Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2025