Akademisi UMPR latih komunikasi tenga farmasi rumah sakit

1 month ago 18
Melalui penyampaian komunikasi yang lebih jelas, empatik, dan mudah dipahami, pasien akan merasa lebih nyaman dan paham tentang pengobatannya

Palangka Raya (ANTARA) - Tim akademisi dari Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (UMPR) memberikan pelatihan cara komunikasi yang baik dan efektif kepada tenaga farmasi di Rumah Sakit Islam (RSI) PKU Muhammadiyah Palangka Raya.

Ketua Tim Pengmas Dosen Prodi Farmasi UMPR Husna Fauzia MSFarm di Palangka Raya, Sabtu, menerangkan kegiatan ini sebagai upaya meningkatkan kemampuan komunikasi tenaga farmasi sebagai garis depan pelayanan kepada masyarakat.

"Tujuannya untuk memperkuat keterampilan komunikasi dalam menyampaikan informasi obat secara efektif kepada pasien," katanya.

Dia mengatakan, pelatihan yang dilaksanakan lewat program Pengabdian Masyarakat ini berangkat dari banyaknya tantangan yang dihadapi para tenaga farmasi, mulai dari cara penyampaian yang kurang jelas, penggunaan istilah medis yang membingungkan, hingga keterbatasan waktu untuk menjelaskan informasi obat. Termasuk adanya komunikasi yang baik antara tenaga kefarmasian dan pasien punya peran besar dalam keberhasilan pengobatan.

Baca juga: Kimia Farma pangkas 11 persen kerugian jadi Rp126,44 miliar

"Maka, untuk mendukung peningkatan kapasitas peserta, tim menghadirkan narasumber Nisa Rahimia seorang public speaker bersertifikasi BNSP, yang membawakan materi mengenai teknik komunikasi empatik dan sederhana dalam praktik pelayanan kefarmasian," katanya.

Dia menambahkan, kegiatan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan mutu komunikasi antara tenaga farmasi dan pasien.

Melalui penyampaian komunikasi yang lebih jelas, empatik, dan mudah dipahami, pasien akan merasa lebih nyaman dan paham tentang pengobatannya.

"Pada akhirnya, ini akan membantu mencapai hasil terapi yang lebih baik,” kata Husna.

Melalui kegiatan ini, tim pengmas Prodi Farmasi UMPR ingin mendorong pelayanan kefarmasian yang lebih efektif dan berorientasi pada kebutuhan pasien.

Harapannya, peningkatan keterampilan komunikasi ini dapat menciptakan pelayanan yang lebih humanis, meningkatkan kepatuhan pasien terhadap pengobatan, serta memperkuat citra positif rumah sakit sebagai penyedia layanan kesehatan yang profesional dan peduli.

Baca juga: Di Balik Meja Obat, Ada Ilmu dan Tanggung Jawab Besar: Mengapa Profesi Apoteker Itu Hebat?

Pewarta: Rendhik Andika
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |