Jakarta (ANTARA) - Organisasi perempuan Muhammadiyah, Aisyiyah, bersama Kepolisian Republik Indonesia (Polri) berkomitmen semakin memperkuat upaya perlindungan perempuan dan anak di Indonesia.
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir yang ditemui disela pembukaan Tanwir I Aisyiyah di Jakarta, Rabu, mengatakan perlindungan perempuan dan anak merupakan salah satu inisiatif strategis yang akan dikerjasamakan antara Polri dengan Aisyiyah dalam beberapa waktu ke depan.
Pihaknya menilai isu perlindungan perempuan dan anak menjadi sangat penting karena berkaitan dengan pendidikan anak hingga kesejahteraan keluarga Indonesia, sehingga melalui kerja sama ini diharapkan program yang ada bisa diselesaikan secara kohesif, cepat, dan terstruktur.
Namun, menurutnya, dibalik itu semua Polri juga memerlukan dukungan seperti dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) untuk mendorong reformasi birokrasi yang lebih responsif terhadap isu-isu tersebut.
Baca juga: Tanwir 1 Aisyiyah bahas isu perempuan, anak hingga kelompok marjinal
Apalagi, lanjutnya, Polri juga memiliki agenda progresif yakni seperti memberikan ruang bagi perempuan untuk menduduki posisi strategis, termasuk kemungkinan menjadi Kapolri pada masa depan sehingga butuh didukung oleh multipihak.
“Tidak ada kendala struktural sebenarnya, tapi masih ada tantangan kultural dan birokrasi yang perlu di atasi bersama. Maka dukungan Menteri PANRB sangat penting untuk mempercepat langkah ini,” ujarnya.
Haedar menegaskan Aisyiyah dan Muhammadiyah siap mendukung penuh langkah Polri untuk memperkuat struktur birokrasi yang memudahkan penanganan kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan, terutama yang berkaitan dengan kekerasan seksual.
Baca juga: Komnas sebut urgensi penguatan pelayanan perempuan dan anak di Polri
Ia juga menekankan peran perempuan di Polri terus mengalami perkembangan positif, termasuk dalam pengambilan keputusan strategis, dengan begitu kebijakan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang membuka peluang bagi perempuan untuk mencapai posisi puncak di institusi tersebut patut untuk diapresiasi.
Muhammadiyah optimistis dengan kolaborasi lintas sektor, Indonesia dapat mengatasi berbagai persoalan, termasuk kekerasan, kesenjangan sosial, dan bahkan pengelolaan sumber daya alam sehingga menjadi negara yang lebih besar dan maju.
“Jika kita berhasil menyelesaikan persoalan-persoalan ini secara kolektif, Indonesia memiliki potensi luar biasa untuk menjadi bangsa yang besar di masa depan dengan semangat Islam berkemajuan," kata dia.
Baca juga: Muhammadiyah ingatkan revisi UU TNI dan Polri jangan terburu-buru
Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025