Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersinergi dan mendapatkan dukungan serta kolaborasi dari Pengurus Wilayah Aisyiyah Jakarta khususnya terkait penanganan stunting dan pencegahan perundungan (bullying).
Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Marullah Matali pada Tanwir Aisyiyah di Jakarta di Jakarta, Rabu mengemukakan, sejak didirikan tahun 1917, Aisyiyah terus memberikan kontribusi di bidang pendidikan maupun bidang-bidang lain yang juga turut memberikan dampak pada masyarakat.
"Aisyiyah terus memberikan beasiswa kepada siswa dan mahasiswa untuk memberikan akses pendidikan kepada perempuan yang terkendala ekonomi dan lain sebagainya, untuk mengembangkan visi Muhammadiyah yang mengedepankan pendidikan berbasis Islam di Indonesia," ujar dia.
Selain itu, Aisyiyah juga terus memberikan bantuan kemanusiaan, penyuluhan kesehatan, pemeriksaan kesehatan gratis, pembuatan kerajinan tangan hingga ekonomi kreatif untuk membantu kesejahteraan perempuan di Indonesia.
Baca juga: Tanwir 1 Aisyiyah bahas isu perempuan, anak hingga kelompok marjinal
Aisyiyah dinilai sangat berkontribusi melalui pendidikan sosial, kemanusiaan dan keagamaan. "Sehingga kami berharap ini akan terus meningkat ke depan untuk peningkatan kualitas hidup perempuan di Indonesia," katanya.
Selama ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta mendapatkan dukungan serta kolaborasi dari Pengurus Wilayah Aisyiyah Jakarta khususnya terkait penanganan stunting atau tengkes dan pencegahan perundungan.
Marullah juga mengatakan bahwa Tanwir Aisyiyah Muhammadiyah adalah wujud kontribusi perempuan pada bangsa.
"Tanwir Aisyiyah menjadi perjalanan penting pasca Muktamar ke-48 di Surakarta, untuk merumuskan langkah-langkah strategis peran perempuan berkemajuan di berbagai lini, mulai dari dakwah, ekonomi, penguatan kedaulatan pangan dan menguatkan perempuan serta keluarga dalam menghadapi dampak perubahan iklim," katanya.
Baca juga: ‘Aisyiyah: MBG media edukasi karakter perlu didukung pangan domestik
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir menyampaikan bahwa Tanwir memiliki makna untuk kemajuan bangsa yang signifikan.
"Makna Tanwir memiliki fungsi memberikan solusi terhadap tiga masalah, yakni memecahkan persoalan-persoalan kemanusiaan, kemiskinan, ketidakadilan, dan menghadirkan Islam untuk membawa penyelesaian masalah," ujar dia.
Menurut dia, Islam tidak boleh hanya sekadar retorika dan pidato, tetapi menjadi gerakan nyata untuk membangun relasi sosial serta membangun martabat laki-laki dan perempuan yang setara.
Tanwir Aisyiyah hari ini dihadiri oleh sekitar 312 orang pengurus dan anggota dari seluruh Indonesia, dengan agenda berupa penandatanganan kesepahaman dengan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) terkait perlindungan perempuan dan anak.
Selain itu juga peluncuran gerakan pendidikan inklusi berkelanjutan bersama Kementerian Pendidikan, Dasar, dan Menengah (Kemendikdasmen).
Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025