Ahli elektro diminta tingkatkan kompetensi transformasi gedung hijau

2 months ago 9

Jakarta (ANTARA) - Para ahli elektro yang tergabung dalam Himpunan Ahli Elektro Indonesia (HAEI) diminta untuk terus meningkatkan kompetensinya sehingga dapat bermitra lebih erat lagi dengan pemerintah dalam mendorong transformasi penyelenggaraan gedung hijau dan cerdas.

Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Dewi Chomistriana menilai peran asosiasi profesi seperti HAEI menjadi strategis dalam mewadahi pengembangan kompetensi tenaga ahli. Yang lebih penting, kata dia, HAEI juga bisa menyusun standar profesi yang terus berkembang sesuai kebutuhan.

"Kami mengharapkan HAEI dapat menjadi jembatan penghubung antara stakeholder dalam penyelenggaraan bangunan gedung. HAEI harus dapat membina para anggotanya sehingga bisa kompeten dan kita dapat bermitra dengan erat agar transformasi ini bisa dilaksanakan dengan baik," ujar Dewi dalam keterangan di Jakarta, Kamis.

Pemerintah dalam hal ini Kementerian PU, lanjut Dewi, telah menetapkan berbagai regulasi untuk menjamin kualitas bangunan gedung, diantaranya diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 16/2021 dan aturan turunannya, yang mengatur pemenuhan standar teknis keandalan bangunan gedung, yang meliputi beberapa aspek.

Baca juga: Membangun kota rendah emisi lewat bangunan gedung hijau

Pertama yaitu aspek keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan kemudahan, sebagai syarat laik fungsi. Salah satu hal penting adalah keselamatan bahaya petir dan kelistrikan karena berkaitan dengan keselamatan jiwa dan juga bangunan itu sendiri.

Kedua, pemenuhan prinsip keberlanjutan implementasi gedung hijau, dengan target efisien energi, air, material, dan pengurangan emisi karbon.

Ketiga, pemenuhan prinsip keberlanjutan, didorong penerapan gedung cerdas, dengan teknologi tinggi, otomatisasi, dan sistem manajemen bangunan gedung terintegrasi.

Baca juga: Kementerian ESDM dorong penerapan bangunan gedung hijau

Menurut Dewi, transformasi penyelenggaraan gedung ke arah yang lebih baik seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sudah menjadi keniscayaan. Pihaknya pun terus melakukan upaya perbaikan baik dari sisi regulasi dan kebijakan.

"Kami melakukan berbagai inovasi-inovasi kontrak, karena perkembangan teknologi menuntut adanya inovasi kita di dalam berkontrak. Transformasi penyelenggaraan bangunan didukung iptek, ini kalau tanpa adanya kompetensi yang relevan, ini juga tidak akan mungkin terwujud," ujar Dewi saat memberikan sambutan HUT Ke-48 HAEI.

Sementara itu Ketua Umum HAEI Achmad Sutowo Sutopo mengatakan pada usia HAEI ke-48 tahun saat ini organisasi itu telah menjadi rumah besar bagi lebih dari 1.100 tenaga ahli elektro di seluruh Indonesia. HAEI berdiri di Bandung pada 26 Februari 1977 dan disahkan pada 30 Juni 1997.

Baca juga: Kementerian PUPR serukan konsep bangunan hijau di Hari Habitat Dunia

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |