Pekanbaru, (ANTARA) - Sebanyak 109 calon peserta didik dari keluarga tidak mampu menjadi angkatan pertama Sekolah Rakyat di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau pada tahun ajaran 2025/2026 dengan pendidikan gratis dan berasrama.
Kepala Dinas Sosial Kota Pekanbaru, Idrus di Pekanbaru, Rabu mengatakan dari 109 calon peserta didik tersebut, sebanyak 76 anak merupakan warga Pekanbaru yang berasal dari keluarga kurang mampu. Selebihnya peserta merupakan anak-anak di daerah sekitar.
“Kemudian ditambah 33 orang lagi yang berasal dari kabupaten tetangga, yaitu Kampar, Siak, dan Pelalawan,” katanya.
Menurutnya Sekolah Rakyat di Pekanbaru akan membuka jenjang Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama hingga Sekolah Menengah Atas. Semua fasilitas disediakan negara, sehingga anak-anak hanya perlu membawa semangat dan tekad untuk belajar.
Namun begitu lanjutnya Sekolah Rakyat bukan hanya sekadar gratis. Konsepnya yang berasrama dan terpadu membuat para siswa tidak hanya belajar akademik, tetapi juga dibina kemandirian dan karakter.
Baca juga: Mensos tinjau lokasi penyelenggaraan Sekolah Rakyat di Pekanbaru
Saat ini proses teknis pengoperasian sekolah masih menunggu kepastian dari pihak Sentra Abiseka Pekanbaru, Kementerian Sosial Republik Indonesia
“Jadi teknis kapan dimulainya belajar mengajar, itu langsung dari Sentra Abiseka. Mereka yang atur teknisnya,” tutur Idrus.
Namun begitu, Idrus memperkirakan bahwa kegiatan belajar mengajar bisa dimulai serentak dengan sekolah-sekolah lain di Pekanbaru. Diketahui peserta didik SD dan SMP negeri dijadwalkan masuk pada 14 Juli 2025.
Dia menambahkan Sekolah Rakyat memang dirancang agar menjadi jalan keluar bagi keluarga yang kesulitan membiayai pendidikan anak. Melalui skema berasrama, anak-anak tidak hanya dijamin gratis biaya sekolah, tetapi juga biaya makan, tempat tinggal, hingga perlengkapan belajar.
Langkah ini lanjutnya sejalan dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 8 Tahun 2025 tentang pengentasan kemiskinan dan penghapusan kemiskinan ekstrem. “Sekolah Rakyat di Pekanbaru ini adalah wujud nyata dari upaya kita untuk memutus rantai kemiskinan,” ujarnya.
Baca juga: Mensos: Sekolah Rakyat siap gunakan AI petakan potensi murid
Baca juga: Mensos: Simulasi Sekolah Rakyat dimulai hari ini selama 24 jam penuh
Pewarta: Bayu Agustari Adha
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.