Abu Dhabi (ANTARA) - Seiring dengan teknologi pengemudian otonomos mulai merambah pasar internasional, Abu Dhabi baru-baru ini memulai uji coba layanan taksi otonomos di Pulau Saadiyat.
Dalam uji coba itu, koresponden Xinhua menaiki kendaraan otonomos tersebut untuk merasakan secara langsung program percontohan yang dikembangkan bersama oleh AutoGo yang berbasis di Uni Emirat Arab (UEA) dan Apollo Go, perusahaan layanan transportasi daring (ride-hailing) otonomos asal China, yang belum lama ini menerima lisensi komersial pertama Abu Dhabi untuk operasional nirawak sepenuhnya.
Begitu pintu tertutup, mobil itu melaju dengan mulus. Layar interior menampilkan peta navigasi dalam waktu nyata (real-time), sementara sistem kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) terus menganalisis kondisi jalan, mengidentifikasi batas kecepatan, membaca rambu lalu lintas, serta menghitung jarak dengan presisi.
Perjalanan itu memberikan rasa aman dan ketenangan yang benar-benar terasa.
Sepanjang perjalanan, kendaraan itu menunjukkan stabilitas dan keandalan teknis yang solid. Kendaraan tersebut berhenti secara perlahan di lampu lalu lintas, tetap berada di jalur yang telah ditentukan, dan mencapai setiap titik tujuan yang sudah ditetapkan dengan ketepatan waktu yang mengesankan, semuanya tanpa intervensi manusia. Satu-satunya suara yang terdengar hanyalah deru lembut motor listriknya.
Fatmah AlHantoubi, kepala perencanaan layanan transportasi di Pusat Transportasi Terpadu Abu Dhabi, menyampaikan kepada Xinhua bahwa uji coba itu menandai langkah penting dalam menilai kesiapan kendaraan otonomos di kondisi nyata.
"Kami menguji kendaraan tersebut dalam lingkungan nyata dengan fokus pada standar keselamatan tertinggi," ujarnya. "Teknologi itu dapat mengenali lingkungan sekitarnya dengan (tingkat) akurasi yang dalam beberapa kasus melampaui kemampuan manusia."
Menurut AlHantoubi, pengujian tersebut merupakan bagian dari tren global yang lebih luas.
Apollo Go baru-baru ini mengumumkan bahwa hingga saat ini, armada kendaraan otonomosnya telah menempuh jarak lebih dari 240 juta kilometer, beroperasi di 22 kota, menerima lebih dari 250.000 pesanan mingguan, serta telah menyelesaikan lebih dari 17 juta perjalanan.
Momentum ini, tuturnya, menggarisbawahi pendekatan strategis Abu Dhabi terkait mobilitas masa depan yang melampaui penerapan teknologi.
Apollo Go sebelumnya menyatakan bahwa kemitraannya dengan AutoGo bertujuan untuk membangun armada kendaraan otonomos terbesar di emirat tersebut, mendukung target Abu Dhabi dalam mengurangi emisi, meningkatkan kualitas mobilitas, serta memajukan pembangunan kota pintar.
Abu Dhabi telah menjadi tujuan utama bagi banyak perusahaan teknologi China. Sebelumnya pada pekan ini, Didi Autonomous Driving, unit swakemudi milik Didi, raksasa transportasi daring China, menandatangani perjanjian kerja sama strategis dengan Abu Dhabi Investment Office.
Berdasarkan perjanjian itu, Didi Autonomous Driving akan bergabung dengan klaster Industri Kendaraan Pintar dan Otonomos Abu Dhabi. Kedua pihak akan berkolaborasi dalam hal inovasi teknologi kemudi otonomos, pengembangan talenta AI, serta pembangunan ekosistem.
Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































