9 negara dengan tradisi mudik yang unik seperti Indonesia

5 days ago 2

Jakarta (ANTARA) - Mudik merupakan tradisi yang sangat dinanti oleh masyarakat Indonesia setiap menjelang Hari Raya Idul Fitri. Tradisi ini menjadi momen bagi para perantau untuk kembali ke kampung halaman dan berkumpul bersama keluarga.

Namun, tahukah Anda bahwa tradisi mudik tidak hanya ada di Indonesia? Beberapa negara di dunia juga memiliki tradisi serupa, meskipun dalam skala dan nuansa yang berbeda. Berikut adalah sembilan negara dengan tradisi mudik yang unik.

1. Tiongkok

Di Tiongkok, tradisi mudik dikenal dengan sebutan Chunyun, yang terjadi menjelang Tahun Baru Imlek. Pergerakan masyarakat dalam periode ini disebut sebagai migrasi manusia terbesar di dunia, dengan jutaan orang melakukan perjalanan pulang ke kampung halaman.

Perayaan Imlek berlangsung selama 15 hari dan ditutup dengan festival Cap Go Meh. Tradisi ini dirayakan dengan memasang lentera, menggantung gulungan kertas merah, pertunjukan barongsai, serta berbagi angpao.

2. Arab Saudi

Di tanah kelahiran Islam, Arab Saudi, tradisi mudik Lebaran juga menjadi momen penting. Para perantau dari berbagai penjuru dunia akan pulang untuk merayakan Idul Fitri bersama keluarga.

Rumah-rumah dihiasi dengan lampu dan bendera, menciptakan suasana yang meriah. Moda transportasi yang digunakan bervariasi, mulai dari pesawat hingga bus, tergantung dari jarak dan lokasi perjalanan.

Baca juga: H-2, tradisi unik di berbagai daerah di Indonesia

3. Malaysia

Malaysia memiliki tradisi yang mirip dengan Indonesia, yakni "balek kampong", istilah yang digunakan untuk mudik. Dengan mayoritas penduduknya beragama Islam, masyarakat Malaysia yang merantau di luar kota akan pulang ke kampung halaman untuk berkumpul dan merayakan Idul Fitri bersama keluarga.

Tradisi perayaannya tidak jauh berbeda dengan Indonesia, yakni makan bersama dan bersilaturahmi.

4. India

Meskipun mayoritas penduduknya beragama Hindu, India memiliki tradisi mudik dalam festival Deepavali atau Diwali. Perayaan ini berlangsung selama lima hari dan biasanya jatuh pada Oktober atau November.

Diwali merupakan festival cahaya yang merayakan kembalinya Dewa Rama dan istrinya, Sinta Devi, setelah pengasingan selama 14 tahun. Perayaan ini ditandai dengan menyalakan lampu minyak, menyalakan kembang api, serta berkumpul bersama keluarga.

5. Pakistan

Pakistan juga memiliki tradisi mudik Lebaran yang mirip dengan Indonesia. Jalanan dipadati kendaraan pribadi maupun transportasi umum, seperti bus dan kereta.

Pemerintah dan kepolisian setempat juga bertanggung jawab atas kelancaran arus mudik dengan menyiapkan berbagai pengaturan lalu lintas. Masyarakat Pakistan akan memanfaatkan momen ini untuk bersilaturahmi dan beribadah bersama keluarga.

Baca juga: KAI Jakarta sediakan fasilitas isi ulang air minum untuk pemudik

6. Bangladesh

Sebagai negara dengan populasi Muslim yang besar, Bangladesh juga mengalami lonjakan pemudik menjelang Idul Fitri. Moda transportasi darat, laut, dan udara dipenuhi oleh masyarakat yang ingin kembali ke kampung halaman.

Suasana perjalanan mudik di Bangladesh sering diwarnai dengan kegiatan seperti berbagi makanan, bernyanyi, dan bercerita. Pemerintah dan masyarakat setempat turut berperan dalam memastikan kenyamanan para pemudik dengan menyediakan berbagai fasilitas pendukung.

7. Mesir

Di Mesir, tradisi mudik menjelang Idul Fitri juga dilakukan secara luas. Sama seperti di Indonesia, masyarakat Mesir akan membeli baju baru, membersihkan rumah, serta menyiapkan berbagai makanan ringan dan manis untuk dinikmati setelah salat Id. Tradisi ini bertujuan untuk mempererat hubungan kekeluargaan dan menghadirkan suasana kebersamaan di hari raya.

8. Turki

Turki memiliki tradisi mudik yang dikenal sebagai Seker Bayrami, yang berarti "Festival Manisan". Perayaan ini berlangsung saat Idul Fitri dan ditandai dengan berbagai hidangan manis, seperti cokelat, permen, dan roti manis.

Tradisi berpakaian baru juga menjadi bagian penting dalam perayaan ini. Selain itu, masyarakat Turki juga melakukan kunjungan ke rumah kerabat dan berbagi kebahagiaan dengan tetangga.

Baca juga: Pendapatan porter Stasiun Pasar Senen meningkat 70 persen saat mudik

9. Korea Selatan

Di Korea Selatan, tradisi mudik terjadi saat perayaan Chuseok atau Hangawi, yang merupakan festival musim gugur. Perayaan ini jatuh pada hari ke-15 bulan ke-8 dalam kalender lunar.

Masyarakat Korea Selatan akan memanfaatkan hari libur ini untuk kembali ke kampung halaman dan berkumpul bersama keluarga. Hidangan khas festival ini antara lain songpyeon (kue beras), jeon, manduguk, japchae, dan galbitang.

Selain berkumpul dengan keluarga, mereka juga berbagi hadiah dengan kerabat dan rekan bisnis, mirip dengan tradisi THR di Indonesia.

Tradisi mudik tidak hanya menjadi bagian dari budaya Indonesia, tetapi juga ditemukan di berbagai negara dengan beragam bentuk dan makna.

Dari Chunyun di Tiongkok hingga Chuseok di Korea Selatan, semua tradisi ini mencerminkan nilai kekeluargaan yang kuat dan semangat untuk kembali ke akar kehidupan.

Meski perayaan dan istilah yang digunakan berbeda, esensi dari mudik tetaplah sama: berkumpul dengan orang terkasih dan mempererat tali silaturahmi.

Baca juga: Menhub minta tradisi balon udara sambut Lebaran diawasi ketat

Baca juga: Tujuh hal harus dilakukan ketika tinggalkan motor untuk mudik

Pewarta: Raihan Fadilah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |