7 peran orang tua cegah anak terlibat bullying di sekolah

1 day ago 7

Jakarta (ANTARA) - Bullying atau perundungan di sekolah menjadi isu serius yang dapat berdampak jangka panjang pada perkembangan anak. Dampak ini bisa mencakup masalah emosional, penurunan prestasi akademik, hingga gangguan kesehatan mental yang berkelanjutan. Oleh karena itu, penting bagi semua pihak untuk memahami dan menangani isu ini secara serius.

Peran orang tua sangat penting dalam mencegah anak terlibat dalam perilaku bullying, baik sebagai pelaku maupun korban. Orang tua memiliki peran strategis dalam membentuk karakter dan nilai-nilai anak sejak dini. Berikut adalah tujuh langkah strategis yang dapat diambil orang tua untuk menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi anak.

Baca juga: Puskesmas Kalideres berikan layanan khusus bagi korban "bullying"

1. Membangun komunikasi terbuka

Orang tua perlu menciptakan suasana yang memungkinkan anak merasa nyaman untuk berbicara tentang pengalaman dan perasaannya. Komunikasi yang terbuka membantu orang tua mendeteksi dini potensi masalah, seperti perundungan, dan memberikan dukungan yang diperlukan.

2. Menanamkan nilai empati dan penghargaan terhadap perbedaan

Penting bagi orang tua untuk mengajarkan anak untuk menghormati perbedaan dan bersikap baik kepada teman. Nilai-nilai ini membantu anak memahami pentingnya menghargai orang lain dan menghindari perilaku bullying.

3. Memberikan contoh perilaku positif

Anak cenderung meniru perilaku orang dewasa di sekitarnya. Oleh karena itu, orang tua harus menunjukkan sikap yang baik dalam berinteraksi dengan orang lain, agar anak dapat mencontohnya dalam kehidupan sehari-hari.

4. Mengawasi aktivitas anak di dunia digital

Cyberbullying semakin marak di era digital. Orang tua perlu memantau aktivitas anak di dunia maya dan memberikan edukasi tentang bahaya serta cara menghindari perundungan online.

Baca juga: Polisi dalami motif remaja bawah umur yang aniaya temannya di Tambora

5. Meningkatkan rasa percaya diri anak

Orang tua dapat membantu anak meningkatkan rasa percaya diri melalui pujian atas prestasi dan usaha, serta mendukung anak dalam kegiatan yang mereka minati. Anak yang percaya diri cenderung lebih mampu menghadapi tekanan dari teman sebaya dan menghindari terlibat dalam perilaku bullying.

6. Berperan aktif dalam kegiatan sekolah

Keterlibatan orang tua dalam kegiatan sekolah, seperti pertemuan orang tua dan guru, dapat memperkuat hubungan antara rumah dan sekolah. Hal ini memudahkan deteksi dini terhadap potensi perundungan dan memungkinkan penanganan yang lebih cepat dan efektif.

7. Mendidik anak tentang tindakan yang tepat jika menjadi korban atau saksi bullying

Orang tua perlu mengajarkan anak untuk tidak takut melaporkan tindakan bullying yang dialami atau disaksikan kepada pihak yang berwenang, seperti guru atau orang tua. Edukasi ini penting agar anak tahu langkah yang harus diambil untuk menghentikan perundungan dan mendapatkan perlindungan yang diperlukan.

Dengan langkah-langkah tersebut, orang tua dapat berperan aktif dalam menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi anak. Lingkungan yang positif di rumah akan membantu anak tumbuh dengan rasa percaya diri dan empati terhadap sesama.

Selain itu, keterlibatan orang tua juga berperan penting dalam mencegah terjadinya bullying di sekolah. Dukungan dan komunikasi yang terbuka antara orang tua dan anak menjadi kunci untuk mendeteksi serta menangani tanda-tanda perundungan sejak dini.

Baca juga: DP3A dampingi korban kasus perundungan siswa SMP di Kota Bandung

Baca juga: Psikolog : Kiat yang bisa dilakukan saat teman alami perundungan

Pewarta: M. Hilal Eka Saputra Harahap
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |