4 tahapan siklus menstruasi, apa yang terjadi dalam tiap pekan?

1 week ago 15

Jakarta (ANTARA) - Setiap bulan, tubuh perempuan mengalami serangkaian perubahan alami yang sering kali tidak begitu disadari.

Perubahan ini tak hanya terlihat dari datangnya haid, tapi juga dari suasana hati, tingkat energi, hingga nafsu makan yang bisa berubah dari minggu ke minggu.

Semua itu sebenarnya dipengaruhi oleh siklus menstruasi, yang terdiri dari beberapa fase. Mengenal apa yang terjadi di setiap tahap bisa membantu Anda lebih memahami sinyal tubuh dan meresponsnya dengan bijak baik secara fisik maupun emosional.

Apa itu siklus menstruasi?

Siklus menstruasi adalah rangkaian proses alami dalam tubuh perempuan sebagai persiapan menghadapi kemungkinan kehamilan setiap bulan. Siklus ini dihitung dari hari pertama haid hingga hari pertama haid berikutnya. Rata-rata siklus berlangsung selama 28 hari, namun normal juga jika berlangsung antara 21 hingga 35 hari.

4 Tahapan dalam siklus menstruasi

Berikut penjelasan singkat mengenai empat tahapan utama dalam siklus menstruasi:

1. Fase menstruasi (Hari ke 1-5)

Fase ini adalah tahap pertama dalam siklus menstruasi dan merupakan saat Anda mengalami haid.

Fase ini dimulai ketika sel telur dari siklus sebelumnya tidak dibuahi. Karena tidak terjadi kehamilan, kadar hormon estrogen dan progesteron menurun drastis. Penurunan hormon ini membuat lapisan dinding rahim yang sebelumnya menebal untuk persiapan kehamilan mulai luruh dan keluar melalui vagina.

Selama haid, Anda akan mengeluarkan campuran darah, lendir, dan jaringan dari rahim.

Gejala yang umum dialami di fase ini antara lain:

  • Kram perut
  • Payudara terasa nyeri
  • Kembung
  • Perubahan suasana hati
  • Mudah marah
  • Sakit kepala
  • Lelah
  • Nyeri di bagian punggung bawah

2. Fase folikular (hari ke 1-13)

Fase ini dimulai pada hari pertama haid dan berakhir saat terjadinya ovulasi. Artinya, fase ini sedikit tumpang tindih dengan fase menstruasi.

Proses ini dimulai saat otak (melalui hipotalamus) memberi sinyal ke kelenjar pituitari untuk melepaskan hormon FSH (follicle-stimulating hormone). Hormon ini merangsang ovarium untuk memproduksi sekitar 5-20 kantung kecil bernama folikel, yang masing-masing mengandung satu sel telur yang belum matang.

Biasanya, hanya satu folikel yang akan berkembang sempurna menjadi sel telur matang. Folikel yang tidak berkembang akan diserap kembali oleh tubuh.

Folikel yang matang akan memicu peningkatan hormon estrogen, yang membantu menebalkan lapisan rahim agar siap menerima embrio jika terjadi kehamilan.

Rata-rata fase folikular berlangsung sekitar 16 hari, tetapi bisa berkisar antara 11 hingga 27 hari tergantung siklus masing-masing perempuan.

3. Fase ovulasi (sekitar Hari ke 14)

Di fase ini, kadar hormon luteinizing hormone (LH) meningkat tajam, memicu pelepasan sel telur dari ovarium. Ini disebut ovulasi yang merupakan masa paling subur dalam siklus menstruasi. Sel telur akan bergerak ke tuba falopi dan menunggu untuk dibuahi. Jika sedang merencanakan kehamilan, ini adalah waktu yang paling tepat.

Tanda-tanda ovulasi yang bisa dikenali:

  • Suhu tubuh basal sedikit meningkat
  • Lendir serviks menjadi lebih kental dan elastis seperti putih telur

Ovulasi biasanya terjadi sekitar hari ke-14 dalam siklus 28 hari dan hanya berlangsung selama 24 jam. Jika tidak dibuahi dalam waktu tersebut, sel telur akan mati atau larut.

4. Fase luteal (Hari ke 15-28)

Setelah ovulasi, tubuh mulai memproduksi hormon progesteron yang mempersiapkan rahim untuk kehamilan. Jika sel telur tidak dibuahi, kadar hormon estrogen dan progesteron akan menurun, dan tubuh mulai bersiap untuk fase menstruasi berikutnya.

Selama fase ini, Anda bisa mengalami gejala PMS (premenstrual syndrome) seperti:

  • Kembung
  • Payudara nyeri atau membesar
  • Perubahan mood
  • Sakit kepala
  • Berat badan naik
  • Perubahan gairah seksual
  • Ngidam makanan tertentu
  • Gangguan tidur

Rata-rata fase luteal berlangsung selama 14 hari, namun bisa berkisar antara 11 hingga 17 hari.

Memahami tahapan siklus menstruasi bukan hanya membantu Anda lebih terhubung dengan tubuh sendiri, tapi juga membuat Anda lebih siap menjaga kesehatan secara menyeluruh. Bila ada gejala yang terasa tidak biasa, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tenaga medis.

Baca juga: Tiga ciri menstruasi yang sehat menurut dokter kandungan

Baca juga: Ahli gizi sebut penderita PCOS boleh konsumsi buah

Baca juga: Diet ketogenik bisa membantu upaya perbaikan siklus menstruasi

Pewarta: Allisa Luthfia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |