Surabaya (ANTARA) - Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Timur (Jatim) menunjuk 29 Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) menjadi proyek percontohan program inovatif School Food Care (SFC), sebagai bentuk dukungan terhadap program ketahanan pangan yang menjadi salah satu prioritas nasional.
Kepala Disdik Jatim Aries Agung Paewai di Surabaya, Selasa mengatakan program SFC menjadi upaya strategis dalam menanamkan kesadaran ketahanan pangan sejak dini.
“Program ini kami gagas untuk memberikan pengalaman nyata bagi murid. Selain mendukung ketahanan pangan di sekolah, SFC juga menjadi ruang belajar aktif untuk memahami berbagai komoditas pangan, mulai dari proses budidaya hingga pengelolaan hasilnya,” kata Aries.
Adapun 29 sekolah tersebut tersebar di 24 kabupaten/kota, salah satunya di SMAN 2 Ngawi. Di sekolah tersebut kebun sekolah telah menghasilkan beragam komoditas bernilai gizi tinggi, seperti kacang tanah, kacang hijau, ketela rambat, cabai, tomat, bayam, bunga kol, hingga buah-buahan seperti nanas merah dan belimbing.
Baca juga: Khofifah: Kompetensi-prestasi siswa Jatim wujudkan Indonesia Emas 2045
Peresmian program itu ditandai dengan penanaman bibit secara simbolis dan peninjauan langsung kebun sekolah. Pada peresmian tersebut Aries tampak antusias saat berkeliling area kebun serta berinteraksi dengan para siswa yang terlibat aktif dalam program tersebut.
Selain meresmikan Program SFC, Aries juga meninjau sarana dan prasarana SMAN 2 Ngawi. Ia menilai sarana prasarana sekolah tersebut tertata rapi, bersih, dan mendukung proses kegiatan belajar mengajar.
“Dari ratusan sekolah yang saya kunjungi, SMAN 2 Ngawi paling mencerminkan pendidikan yang sesungguhnya. Sarana dan prasarananya elok serta sangat mendukung proses pembelajaran,” ujarnya.
Ia mengapresiasi sejumlah kegiatan ekstrakurikuler di SMAN 2 Ngawi, seperti karya tulis ilmiah dengan produk eco-enzym serta ekskul robotika yang menghasilkan alat filtrasi dari limbah organik dan mobil kendali.
Baca juga: 27.994 siswa Jawa Timur lolos SNBP 2025 dan terbanyak di Indonesia
Dalam arahannya kepada para guru, Aries mengapresiasi dedikasi dan inovasi yang telah dilakukan dalam menciptakan lingkungan belajar yang nyaman dan berkualitas.
“Lingkungan belajar yang indah dan nyaman ini adalah hasil kerja keras bersama antara guru dan siswa. Ditambah dengan program unggulan, seperti SFC, ini mencerminkan komitmen kuat terhadap pendidikan yang bermutu. Pertahankan dan tingkatkan kualitas ini,” katanya.
Ia berharap program serupa dapat diimplementasikan di sekolah lain sebagai praktik baik dalam membangun kemandirian pangan dan meningkatkan kualitas pendidikan di Jatim.
“Keberhasilan SMAN 2 Ngawi dalam menjalankan Program SFC dan menata lingkungan sekolah dapat menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain di Jawa Timur,” tutur Aries.
Baca juga: Dinas Pendidikan Jatim salurkan bantuan untuk insan pendidikan
Pewarta: Willi Irawan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025