195 objek wisata milik Perhutani se-Jawa di-"cover" Askrindo

2 months ago 20
Askrindo menggandeng Perhutani untuk meng-cover seluruh tempat wisata di Pulau Jawa, mulai Jawa Barat, Jawa Timur dan di Jateng

Semarang (ANTARA) - Sebanyak 195 objek wisata milik Perum Perhutani di Pulau Jawa telah di-"cover" asuransi oleh PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) sehingga masyarakat akan lebih nyaman dan aman menikmati objek wisata itu.

Direktur Bisnis Askrindo Budhi Novianto di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Selasa, menyebutkan total 195 tempat wisata milik Perhutani yang saat ini di-cover asuransi kecelakaan diri dari Askrindo.

Hal tersebut disampaikan saat penandatanganan kerja sama penutupan asuransi kecelakaan diri untuk 65 lokasi wisata di bawah Perhutani Jawa Tengah, di Objek Wisata Curug Sewu, Kendal.

Ia mengatakan bahwa Askrindo telah menggandeng Perhutani untuk meng-cover seluruh tempat wisata di Pulau Jawa, mulai Jawa Barat, Jawa Timur dan terakhir di Jateng.

Dari total 195 objek wisata milik Perhutani di Pulau Jawa, khusus di wilayah Jateng ada 65 tempat wisata yang tersebar di berbagai kabupaten/kota.

"Setelah sebelumnya kami (Askrindo) telah bekerja sama dengan Perhutani Jabar dan Jatim, kali ini tempat wisata milik Perhutani di Jateng telah kami cover. Total ada 65 lokasi wisata, antara lain di Surakarta, Telawa, Pekalongan, Cepu, Randublatung, Gundih, Purwodadi, Kedu, Blora, Banyumas dan Kendal," katanya.

Ia menjelaskan proyeksi total pengunjung di seluruh tempat wisata milik Perhutani selama setahun sejumlah 8,7 juta pengunjung yang tersebar di Jabar sebanyak 2 juta orang dan Jatim sebanyak 5 juta orang.

"Khusus untuk Jateng, estimasi total pengunjung di 65 wisata milik Perhutani Jawa Tengah berjumlah 1,7 juta pengunjung tiap tahunnya, baik wisatawan lokal maupun mancanegara," ujar Budhi.

Untuk pembayaran premi, lanjut dia, akan dimasukkan di harga tiket sehingga ketika wisatawan ke tempat wisata dan membeli tiket sudah termasuk proteksi kecelakaan di area wisata semua akan di-cover, mulai luka ringan hingga meninggal dunia.

"Nantinya setiap tiket yang dibeli oleh pengunjung, akan mendapatkan perlindungan Asuransi Kecelakaan Diri dengan nilai pertanggungan Rp25 juta sampai dengan Rp53 juta untuk proteksi dari biaya pengobatan, cacat tetap hingga meninggal dunia dengan klausul yang sudah tertera dalam perjanjian kerja sama ini," katanya.

Lebih lanjut, kata dia, pariwisata menjadi salah satu sektor yang bisa mendongkrak kinerja sektor ekonomi wilayah seiring dengan banyaknya tingkat kunjungan wisatawan.

Dengan semakin banyaknya kunjungan wisatawan, baik domestik maupun mancanegara, kata dia, maka lapangan pekerjaan akan tercipta, serta UMKM akan semakin berkembang, hotel dan restoran juga akan berkembang, termasuk perdagangan.

"Tujuan kerja sama ini selain memberikan perlindungan asuransi kepada para pengunjung, Askrindo juga ingin memberikan edukasi dan literasi asuransi kepada masyarakat melalui kegiatan berwisata bersama keluarga," katanya.

Sementara itu, Kepala Divisi Regional Perhutani Jateng Asep Dedi Mulyadi menjelaskan bahwa Perhutani di wilayah Jateng memiliki 79 objek wisata alam, dengan potensi mayoritas pegunungan dan hutan rimba, seperti di Purwokerto dan Kedu Selatan.

Selain pegunungan, di wilayah Jateng juga memiliki keunikan wisata lainnya seperti gua, pantai, serta air terjun dengan peminat khusus.

"Kecelakaan itu wajib kita hindari tetapi jaminan pasca musibah menjadi sangat penting, kami berharap zero accident dan zero claim karena wisata kami aman nyaman dan menjamin keselamatan pariwisata," pungkasnya.

Baca juga: Askrindo beri perlindungan asuransi di 57 lokasi wisata Jawa Timur

Baca juga: Perluas bisnis nonkredit, Askrindo-BSS kerja sama asuransi liabilitas

Baca juga: PT SGN-Perum Perhutani kolaborasi percepat swasembada gula nasional

Baca juga: Askrindo beri perlindungan di 73 lokasi wisata milik Perum Perhutani

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |