Koba, Babel, (ANTARA) - Sebanyak 119 warga Desa Kurau Barat, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menempati rumah swadaya melalui program Pengentasan Permukiman Kumuh Terpadu (PPKT) yang bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) tematik 2024.
"Pembangunan rumah swadaya merupakan upaya pemerintah menata kawasan kumuh sekaligus menyediakan hunian yang layak," kata Direktur Jenderal Kawasan Permukiman Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Fitrah Nur saat meresmikan 119 rumah swadaya itu di Desa Kurau Barat, Jumat.
Ia mengatakan pembangunan rumah swadaya merupakan bentuk dukungan pemerintah dalam penanganan kawasan kumuh yang sebelumnya tinggal di bantaran Sungai Kurau.
"Kini warga tersebut direlokasi ke kawasan baru yang lebih representatif dan memiliki kepastian hak milik," kata Fitrah.
Baca juga: Kementerian PUPR usul tambah jumlah pembangunan rumah swadaya
Ia mengatakan program rumah swadaya di Bangka Tengah diharapkan menjadi pemicu keterlibatan swasta melalui program tanggung jawab sosial (CSR) untuk mempercepat peningkatan kualitas permukiman.
Wakil Bupati Bangka Tengah Efrianda mengatakan Desa Kurau dan Kurau Barat telah menjadi prioritas penanganan kawasan kumuh terpadu sejak 2024 hingga 2025.
“Harapan kami, bantuan rumah swadaya ini mendorong Bangka Tengah mencapai nol hektare kawasan kumuh. Ini bagian dari upaya menciptakan permukiman yang layak huni, sehat, aman, dan berkelanjutan,” ujarnya.
Menurut dia, kolaborasi pemerintah daerah dengan perusahaan, instansi vertikal, dan pemerintah provinsi mempercepat pembangunan infrastruktur pendukung di kawasan relokasi.
"Selain menyelesaikan pembangunan rumah swadaya tahun 2024, kami juga memulai pembangunan hunian baru dengan program yang sama tahun ini," ujarnya.
Baca juga: Anggota DPR: Program rumah swadaya bisa bantu atasi dampak pandemi
Baca juga: Kementerian PUPR: Program Rumah Swadaya perkuat pariwisata
Pewarta: Ahmadi
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.