Jakarta (ANTARA) - Mobil listrik memiliki lebih sedikit bagian yang bergerak dibandingkan mobil dengan mesin pembakaran internal (ICE), sehingga secara teori, seharusnya lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami kerusakan.
Namun, Tesla Model 3 tampaknya membalikkan logika tersebut. Hal ini karena hampir satu dari setiap empat unit sedan listrik ini gagal dalam uji keselamatan di Denmark pada tahun lalu, lapor Carscoops, Minggu.
Model 3 pabrikan tahun 2020 mulai cukup tua untuk memerlukan inspeksi oleh Otoritas Lalu Lintas Jalan Denmark pada tahun 2024, dan dari 4.668 unit yang diuji, 1.051 gagal.
Itu berarti tingkat kegagalan sebesar 23 persen, yang jauh lebih buruk dibandingkan dengan tingkat kegagalan 9 persen yang ditemukan pada kendaraan listrik pesaing, menurut laporan Federasi Pengemudi Denmark (FDM).
Baca juga: Tesla Model Y "Juniper" 2025 memulai debutnya akhir pekan ini
Inspektur mencatat 1.392 cacat pada Tesla, tiga kali lebih banyak dibandingkan dengan yang ditemukan pada kendaraan listrik lainnya. Masalah yang sering ditemukan mencakup lampu, sistem pengereman, kemudi, dan suspensi.
Penguji di TÜV Jerman yang melakukan pemeriksaan keselamatan serupa menemukan masalah yang sama pada Model 3 yang dijual di pasar mereka. Pada tahun 2023 dan 2024, Model 3 menempati peringkat terakhir dalam studi keandalan TÜV.
Data baru dari Denmark ini hanya mencakup Model 3 keluaran 2020, namun Lone Otto dari FDM memprediksi pemilik model yang lebih baru akan menghadapi masalah yang serupa.
“Kami tidak memiliki alasan untuk percaya bahwa generasi lebih muda dari Tesla Model 3 akan berbeda secara signifikan dari generasi 2020 dalam hal cacat dan tingkat kegagalan,” kata manajer tim penasihat teknis tersebut.
Baca juga: Tesla memulai pengiriman Model Y terbaru di China
“Akan lebih menarik untuk melihat bagaimana Tesla Model Y berperforma.” tambahnya.
Model Y telah menjadi penjual besar di Denmark, menduduki daftar kendaraan listrik paling populer di negara tersebut, yang berarti model ini akan menjadi bagian besar dari mobil yang diuji pada ramp uji selama 2025.
Secara total, 62.000 mobil listrik akan menjalani uji, dan 45.000 di antaranya akan diuji untuk pertama kalinya, menunjukkan betapa pesatnya pertumbuhan pasar EV antara 2020 dan 2021.
Bulan lalu di Amerika Serikat, Tesla terpaksa menarik kembali 380.000 mobil setelah beberapa pemilik Model 3 dan Model Y melaporkan kehilangan fitur bantuan kemudi. Pembuat mobil tersebut mengirimkan pembaruan perangkat lunak melalui udara (Over The Air/OTA) untuk mengatasi masalah tersebut.
Baca juga: Tesla produksi massal varian baru Model Y di pabrik Shanghai
Baca juga: Tesla recall 1,2 juta kendaraan di China
Baca juga: NHTSA selidiki fitur cerdas milik Tesla yang membahayakan
Pewarta: Pamela Sakina
Editor: Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025