Pesawaran (ANTARA) - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengatakan bahwa keberadaan Koperasi Desa Merah Putih membantu dalam memotong rantai pasok yang panjang pada tata niaga di desa.
"Permasalahan saat ini di desa petani, nelayan dan UMKM marginnya minim karena rantai pasok terlalu panjang serta masih banyak tengkulak sehingga harga rendah petani merugi," ujar Zulkifli Hasan di Lampung Selatan, Rabu.
Ia mengatakan oleh karena itu dengan keberadaan Koperasi Desa Merah Putih, maka dapat memotong rantai pasok yang panjang dalam tata niaga di desa. Sehingga ekosistem bisnis berjalan dan ekonomi di desa dapat berkembang maju.
"Kami ingin membuat koperasi yang benar yaitu yang maju dan bisnisnya berkembang, sebab ini akan menjadi cikal bakal ekonomi desa maju. Lalu dihadirkan akses perbankan melalui BRI Link agar masyarakat desa tidak terjerat pinjaman online dan terjebak hutang," katanya.
Dia menjelaskan Koperasi Desa Merah Putih dibentuk agar ekonomi desa makin berkembang dengan mengembangkan potensi desa.
"Kalau disini pertanian dan perikanan banyak, maka perlu alat pengering serta 'cold storage' agar komoditas tidak perlu keluar desa untuk diolah. Kemudian bisa membuat gudang untuk menampung jagung dan beras, ini bisa bekerjasama dengan Bulog sehingga saat panen hasil panen dikelola desa, kalau ini terbentuk maka akan ada 80 ribu gudang di desa-desa," ucap dia.
Ia melanjutkan Koperasi Desa Merah Putih akan berfungsi sebagai agen pertama dalam mengelola bisnis di desa, sehingga masyarakat desa akan mendapatkan keuntungan dengan harga yang lebih baik.
"Koperasi Desa Merah Putih ini akan memotong rantai pasok yang panjang semua dikelola di desa. Jadi koperasi ini bisa mengisi warung yang ada di desanya dengan bahan pangan atau kebutuhan lainnya, serta bisa menjual langsung ke masyarakat," tambahnya.
Baca juga: Ditjen AHU apresiasi Lampung pelopor musdesus Koperasi Merah Putih
Baca juga: Menko Pangan: Musdesus pembentukan koperasi selesai 31 Mei 2025
Baca juga: Kopdes Bumisari Koperasi Merah Putih pertama beroperasi di Lampung
Baca juga: Agar kopdes merah putih tak menjadi "momok" baru
Pewarta: Ruth Intan Sozometa Kanafi
Editor: Indra Arief Pribadi
Copyright © ANTARA 2025