Zulhas: Indonesia dan Rusia sepakati pengembangan teknologi pertanian

3 months ago 21

St. Petersburg, Rusia (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menyampaikan bahwa Indonesia dan Rusia menyepakati pengembangan teknologi pertanian.

"Dari Menteri Pertanian sini dan Kementerian Pertanian kita kemarin ada kesepakatan mengenai untuk perkembangan teknologi, karena kita kan dari pertanian tradisional kita mulai mengorganisasi pertanian kita," ujar Zulkifli Hasan di St Petersburg, Rusia, Jumat.

Pria yang akrab disapa Zulhas itu menilai kerja sama tersebut diperlukan mengingat perkembangan teknologi pertanian Rusia yang lebih maju.

Selain itu, kata dia, Rusia juga menawarkan sejumlah komoditas, seperti peternakan sapi, gandum, gula, dan pupuk.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, kata Zulhas, telah menyambut baik tawaran tersebut. Terlebih, kedua negara telah beberapa kali melakukan pertemuan untuk membahas kerja sama.

"Rupanya Mentan dan Kementerian Pertanian sudah beberapa kali ada pertemuan dan yang serius tadi organisasi alat-alat pertanian juga dengan peternakan," ucap dia.

Lebih lanjut, Zulhas menyampaikan bahwa Indonesia juga memberikan penawaran, seperti produk pupuk dan modernisasi pertanian yang mendapat respons positif dari pihak Rusia.

Meski demikian, kerja sama di bidang peternakan dinilainya masih perlu dikaji lebih lanjut mengingat faktor jarak dan keunggulan komparatif negara lain seperti Australia.

"Ada tawaran yang menarik tadi itu mengenai peternakan, cuma kan jarak saja, ada keunggulan komparatifnya yang Australia. Kalau di sini kan berarti perjalanannya tiga kali lebih lama," kata Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) itu.

Rusia dikenal memiliki sistem pertanian modern yang efisien serta unggul dalam teknologi agrikultur skala besar yang mampu beradaptasi dengan berbagai kondisi iklim.

Indonesia dan Rusia memiliki perbedaan musim dan kondisi geografis yang mencolok.

Perbedaan ini menciptakan potensi saling melengkapi dalam produksi pangan dan komoditas pertanian, sekaligus membuka peluang kerja sama yang saling menguntungkan.

Baca juga: Zulhas: Prabowo ke Rusia tunjukkan Indonesia nonblok dan berdaulat

Baca juga: RI dan Rusia matangkan studi reaktor nuklir modular 500 megawatt

Baca juga: Menteri Bahlil jajaki Rusia untuk garap proyek migas RI

Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |