Timika (ANTARA) - Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme Kamoro (YPMAK) tetap memberi perhatian terhadap suku asli Kabupaten Mimika yaitu Suku Kamoro yang tinggal di Kabupaten Kaimana, Provinsi Papua Barat.
Ketua Pengurus YPMAK Leonardus Tumuka di Timika, Kamis, mengatakan meski ada masyarakat suku Kamoro yang tinggal di kabupaten tetangga, mereka tetap tersentuh program dari YPMAK.
“Selama ini ada warga Suku Kamoro yang tinggal di Pulau Lakahia, Distrik Teluk Etna, Kabupaten Kaimana. Meski berbeda kabupaten mereka tetap kita perhatikan,” kata Leo.
Ia mengatakan YPMAK sebagai lembaga yang mengelola dana kemitraan PT Freeport Indonesia (PTFI) mempunyai tanggung jawab untuk memberdayakan seluruh masyarakat Suku Amungme dan Kamoro.
Pemberdayaan yang dilakukan YPMAK tidak memandang sekat pemerintahan karena kedua suku asli tersebut sudah ada sebelum ada wilayah pemerintahan.
Baca juga: YCTP beri perlindungan JKN kepada 10.000 orang asli Papua di Mimika
Begitu juga warga Kamoro yang ada di Pulau Lakahia, mereka sudah tinggal di sana sejak lama namun terputus karena garis wilayah administrasi pemerintahan.
“Saya sudah bertemu langsung dengan masyarakat Kamoro yang tinggal di Pulau Lakahia dan saya berjanji akan membantu menangani masalah kesehatan, pendidikan dan ekonomi yang dihadapi warga di sana,” ujarnya.
Ia juga telah meminta Divisi Kesehatan YPMAK untuk melakukan pendataan warga Suku Kamoro di Pulau Lakahia dan sekitarnya untuk didaftarkan dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dari Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS) Kesehatan.
Selanjutnya, Divisi Kesehatan YPMAK akan melakukan monitoring di wilayah tersebut untuk melakukan pendataan mana saja orang-orang yang dinyatakan sebagai suku Kamoro.
Menurutnya, seluruh warga suku Kamoro, Amungme serta lima suku kekerabatan Papua lain yakni Suku Mee/Ekagi, Moni, Dani, Damal dan Nduga harus merasakan manfaat dari dana kemitraan PTFI yang dikelola dan dilaksanakan YPMAK.
Baca juga: YPMAK renovasi RSMM Timika perkuat pelayanan kesehatan warga
Pewarta: Ali Nur Ichsan
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025