Jakarta (ANTARA) - Tunggal putra Indonesia, Yohanes Saut Marcellyno, menunjukkan daya juang tinggi saat menyingkirkan wakil Jepang, Riko Takei, pada babak 32 besar Korea Masters 2025 di Iksan, Korea Selatan, Rabu.
Yohanes menang melalui pertarungan tiga gim, 21-16, 11-21, 21-13, dalam laga yang sempat diwarnai insiden mimisan pada gim kedua. Meski dalam kondisi tidak ideal, pemain 22 tahun itu mampu menemukan kembali ritme dan fokus untuk mengamankan kemenangan.
“Puji Tuhan sangat senang bisa melewati tantangan hari ini. Sempat mimisan, tapi saya bisa menemukan celah untuk unggul dari lawan,” ujar Yohanes melalui keterangan tertulis PBSI.
Baca juga: Yohanes perlu lebih tenang setelah maju ke babak utama Korea Masters
Pada gim penentuan, Yohanes sempat tertinggal sebelum akhirnya kembali ke pola permainan yang lebih agresif dan percaya diri.
“Sempat tertinggal di gim ketiga, tapi bisa balik lagi fokusnya dan percaya dirinya. Kunci kemenangan hari ini adalah semangat juang yang tidak padam, terus mencoba dan mencoba,” ujarnya.
Dengan kemenangan ini, Yohanes melangkah ke babak 16 besar dan akan berhadapan dengan unggulan pertama asal Singapura, Jason Teh Jia Heng.
Baca juga: Dhinda singkirkan unggulan ketiga dalam debut di Korea Masters 2025
Untuk duel tersebut, Yohanes menyadari kualitas sang lawan yang tengah berada dalam performa apik sepanjang tahun ini. Namun ia menegaskan akan tetap tampil tanpa beban.
“Besok bertemu unggulan pertama dari Singapura. Tahun ini performanya cukup baik, tetapi saya akan mencoba yang terbaik. Tidak ada yang tidak mungkin, saya juga pernah menang lawan dia,” kata Saut.
Laga besok menjadi kesempatan bagi Yohanes untuk kembali membuktikan ketangguhannya setelah dua hari yang penuh rintangan. Kemarin, ia juga harus berjuang melakoni dua laga di babak kualifikasi, sebelum akhirnya tampil di babak utama.
Baca juga: Ubed bidik semifinal setelah melaju ke 16 besar Korea Masters 2025
Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































