Xi ajak kaum muda jadi pelopor promosikan persahabatan China-Vietnam

1 day ago 7

Beijing (ANTARA) - Dalam lawatan kenegaraan Presiden China Xi Jinping ke Vietnam pada 2023, pemimpin Vietnam saat itu, Nguyen Phu Trong menggelar pertemuan khusus di Hanoi untuk pemimpin China tersebut.

Acara itu mempertemukan perwakilan muda China dan Vietnam serta sosok-sosok yang telah berkontribusi dalam membangun persahabatan antara kedua negara itu.

Xi mengajak para hadirin, terutama kaum muda untuk memimpin dalam mempromosikan persahabatan bilateral sebagai pelopor. Pada kesempatan itu, Le Nguyet Quynh, seorang pelajar Vietnam bertemu dengan Xi untuk pertama kalinya.

Quynh (19) saat ini menjadi mahasiswa baru jurusan ekonomi di Universitas Tsinghua, almamater Xi. Ia menggambarkan kesannya terhadap Xi, "Dia baik, berpostur tinggi, dan bermartabat."

Mewakili kaum muda Vietnam, Quynh menyampaikan pidato di depan Xi pada acara tersebut. Foto dari momen tersebut kini menjadi gambar sampul profilnya di WeChat, aplikasi perpesanan all-in-one paling populer di China.

"Setiap kali teman sekelas menambahkan saya di WeChat dan melihat bahwa saya telah bertemu dengan Xi Dada, mereka semua ingin tahu bagaimana itu bisa terjadi," kata Quynh.

Dada merupakan sebutan untuk paman dalam dialek Mandarin dan diberikan kepada Xi oleh para warganet China.

"Sungguh pengalaman yang luar biasa," katanya.

Quynh, yang berasal dari Provinsi Nghe An, Vietnam, tempat kelahiran Ho Chi Minh, mulai belajar bahasa Mandarin saat duduk di bangku sekolah menengah pertama. Setelah menonton sebuah video tentang kunjungan Xi ke almamaternya, dia pun berniat untuk masuk ke Universitas Tsinghua, kampus impiannya.

Seperti Quynh, banyak pelajar Vietnam yang memilih untuk melanjutkan pendidikan tinggi di China. Sekitar 20.000 pelajar Vietnam belajar di China pada tahun ajaran 2023-2024. Jumlah pelajar China di Vietnam juga terus meningkat.

Keyakinan Xi bahwa persahabatan antar bangsa terletak pada kedekatan antara orang-orangnya benar-benar menyentuh hati Quynh. "Ke mana pun Anda pergi, jika orang-orang dari dua negara dapat bergaul dengan baik, mereka secara alami akan mulai berbagi elemen budaya mereka satu sama lain dan begitulah cara persahabatan tumbuh dan berlanjut," katanya.

Quynh melanjutkan "Dan dalam hal menjaga persahabatan antara kedua negara, memang kita sebagai pemuda yang harus memikul tanggung jawab itu."

Pewarta: Xinhua
Editor: Benardy Ferdiansyah
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |