Jakarta (ANTARA) - Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Kepala BKKBN Wihaji menilai investasi pada Program Keluarga Berencana (KB) atau kontrasepsi sangat efektif dan efisien dari sisi anggaran.
"Investasi KB dari hasil studi berdasarkan bukti rasio manfaat-biaya sebesar 120, yang berarti setiap 1 dolar AS investasi KB, akan memberikan manfaat kesehatan dan sosial-ekonomi bagi masyarakat sebesar 120 dolar AS," kata Mendukbangga Wihaji dalam peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia di Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Jakarta, Senin.
Mendukbangga menegaskan dalam rangka mengkapitalisasi bonus demografi, maka diperlukan kolaborasi dengan perguruan tinggi, Badan Dana Kependudukan Dunia (UNFPA), dan seluruh pemangku kepentingan terkait untuk menyusun peta jalan kependudukan, yang salah satunya meningkatkan cakupan KB untuk investasi sumber daya manusia guna mewujudkan keluarga berkualitas.
Baca juga: Bangga Kencana investasi jangka panjang bangun ekonomi berkelanjutan
"Kita tengah menyusun framework, bagaimana nanti kami di Kemendukbangga/BKKBN selaku eksekutor dapat membantu Presiden untuk mengeksekusi program-program yang berkenaan dengan keluarga berencana. Intinya itu dan memastikan bagaimana metode kontrasepsi, bagaimana dari pilihan dan caranya dapat meningkatkan kualitas penduduk, serta keberpihakan kita kepada masyarakat belum beruntung yang membutuhkan kontrasepsi," papar Mendukbangga.
Wihaji menegaskan kehadiran negara dalam menyediakan kontrasepsi telah tertuang dalam Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, yang bertujuan untuk mengatur pertumbuhan penduduk dan kesejahteraan keluarga di Indonesia.
"Kalau yang (kontrasepsi) mandiri, tidak masalah, tetapi ada beberapa masyarakat yang belum beruntung, maka wajib negara hadir, dan itu sesuai dengan amanah Undang-Undang 52 tahun 2009, salah satunya adalah menyiapkan alat kontrasepsi untuk masyarakat Indonesia yang membutuhkan," tutur Mendukbangga.
Baca juga: BKKBN: Keberhasilan KB beri manfaat bagi demografi Indonesia
Menjelang Hari Kontrasepsi Sedunia yang diperingati setiap 26 September, beberapa indikator capaian Program KB juga belum memberikan sinyal positif, misalnya saja persentase unmet need atau kebutuhan KB yang belum terlayani masih sebesar 11,5 persen, jauh dari target 7,4 persen.
Untuk itu Mendukbangga menegaskan kini kampanye KB sudah berubah, dari dua anak cukup menjadi bagaimana mewujudkan kualitas dan perencanaan keluarga yang baik.
"Dulu, kampanye KB slogannya dua anak cukup. Sekarang kita geser, tidak hanya soal angka tapi kualitas dan perencanaan keluarga. Dengan perencanaan yang baik, kita bisa membaca masa depan dengan baik. Investasi apa yang dibutuhkan penduduk 12 tahun ke depan bisa kita baca dengan Peta Jalan Pembangunan Kependudukan (PJPK)," ucap Mendukbangga Wihaji.
Baca juga: Kemendukbangga: Vasektomi beri segudang manfaat pada pria dan keluarga
Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.