Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menekankan pentingnya keseimbangan harga pangan untuk memastikan petani memperoleh keuntungan layak sementara konsumen tidak terbebani biaya tinggi dalam memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari.
"Petani sebagai produsen, peternak sebagai produsennya juga harus sejahtera, konsumennya juga tidak terbebani dengan harga kebutuhan pokok yang tinggi. Intinya itu sebetulnya," kata Wamentan ditemui seusai membuka Seminar Nasional Mahasiswa Pertanian yang tergabung dalam Perhimpunan Organisasi Profesi Mahasiswa Sosial Ekonomi Pertanian Indonesia (Popmasepi) di Jakarta, Rabu (10/9)..
Menurutnya harga pangan idealnya berada dalam koridor normal, tidak terlalu tinggi atau terlalu rendah, dengan intervensi negara sebagai pengatur stabilitas untuk menjaga kesejahteraan bersama seluruh masyarakat.
Dia menuturkan harga pembelian pemerintah (HPP) gabah, jagung, dan komoditas strategis lain menjadi instrumen memastikan petani tidak merugi, sekaligus mengatur harga eceran tertinggi (HET) agar konsumen terlindungi.
"Kalau rendah, jangan lama-lama rendahnya. Harus dijaga pada tataran koridor harga yang ditentukan. Kalau di produsen kan ada namanya flooring price, harga HPP," ujarnya.
"Misalnya gabah, jagung, itu kan ada semua. Kita harus jaga harga gabah di sawah, harga jagung, itu harus sesuai dengan HPP supaya menjamin petaninya sejahtera yang nanem. Ada lagi namanya ceiling price, harga eceran tertinggi, itu harusnya kita jaga," tambahnya.
Baca juga: Ketua Baleg DPR dukung Mentan selesaikan masalah singkong di Lampung
Dikatakan saat harga melonjak tinggi seperti beras, pemerintah segera menurunkannya melalui intervensi Perum Bulog dengan beras Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP).
Ia menekankan stabilitas harga pangan mencerminkan prinsip “leave and let live”, di mana produsen tetap hidup layak dan konsumen dapat mengakses pangan dengan harga sesuai kemampuan penghasilannya.
Menurut Wamentan, keseimbangan harga bukan sekadar menjaga inflasi, melainkan bagian dari tanggung jawab negara menyejahterakan petani, peternak, dan masyarakat secara berkeadilan.
Dengan menjaga keseimbangan harga, Wamentan meyakini Indonesia dapat memperkuat ketahanan pangan sekaligus menciptakan iklim ekonomi yang sehat dan berkeadilan bagi seluruh rakyat.
Sementara itu, Berdasarkan data dari Panel Harga Badan Pangan Nasional dilansir di Jakarta, Rabu pukul 23.50 WIB, harga komoditas pangan di tingkat konsumen seperti beras premium Rp16.031 per kg turun dari sebelumnya Rp16.037 per kg, begitu pun beras medium Rp13.905 per kg turun dari sebelumnya Rp13.918 per kg.
Baca juga: Kementan-GP Ansor sinergi jaga distribusi hingga keamanan pangan
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.