Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Pertahanan Donny Ermawan Taufanto mengumumkan Defend ID menjadi komponen pendukung pertahanan negara dalam Indo Defence Expo & Forum yang memasuki hari kedua di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis.
Defend ID, yang merupakan holding lima BUMN bidang pertahanan, terdiri atas PT Pindad, PT Dirgantara Indonesia (PT DI), PT PAL Indonesia, PT Dahana, dan PT Len Industri (Persero).
"Kami kemarin sudah menetapkan beberapa komponen cadangan, cuma sampai sekarang kami belum menetapkan komponen pendukung. Jadi, yang mulai dari awal ini kami tetapkan adalah yang langsung berada di bawah binaan Kementerian Pertahanan. Ada lima Defend ID, dari PT Len, PTDI, PT Pindad, PT Dahana, dan PT PAL," kata Wamenhan setelah menyerahkan sertifikat penetapan Defend ID sebagai komponen pendukung pertahanan negara.
Donny mengatakan lima BUMN pertahanan itu bersedia ditetapkan sebagai komponen pendukung dan telah memenuhi persyaratan verifikasi.
Baca juga: Industri pertahan lokal dan luar negeri berkolaborasi di Indo Defence
"Jadi, ini merupakan salah satu amanat dari Undang-Undang Dasar. Mereka semua adalah komponen pendukung. Artinya, kalau suatu saat kita membutuhkan kebutuhan dukungan-dukungan untuk kita memperkuat komponen utama dan komponen cadangan. Ini mereka nanti bisa dilibatkan," kata Donny Ermawan.
Dia menjelaskan penetapan Defend ID sebagai komponen pendukung pertahanan negara karena berkaitan erat dengan alat utama sistem senjata (alutsista).
"Sangat terkait dengan alutsista yang dimiliki, yang dioperasionalkan oleh TNI, sehingga itulah persyaratan yang kita butuhkan," kata Donny.
Terkait penetapan komponen pendukung pertahanan negara tersebut, Donny menjelaskan Indonesia menganut sistem pertahanan semesta sehingga melibatkan seluruh warga negara, wilayah dan sumber daya nasional lainnya dalam mempertahankan kedaulatan NKRI.
"Mungkin nanti tidak hanya (industri) pertahanan saja, ya. Semua industri itu juga bisa nantinya mendukung terkait dengan pertahanan negara itu kami akan dekati, kami akan sampaikan bahwa pertahanan itu urusan kita semua. Pertahanan kita semesta sehingga tentunya kami harapkan mereka semuanya akan bersedia untuk menjadi komponen pendukung pertahanan negara," kata dia.
Baca juga: TNI AD upayakan produksi massal alutsista buatan sendiri
Presiden Prabowo Subianto membuka pameran alat utama sistem senjata (alutsista) dan alat pertahanan keamanan Indo Defence, Indo Marine, dan Indo Aerospace di Jiexpo Kemayoran, Jakarta (11/6).
Sebelumnya, kegiatan Indo Defence direncanakan pada November 2024, tetapi urung dijalankan karena Indonesia saat itu sedang mengalami masa transisi pemerintahan.
Kini, kegiatan tersebut kembali digelar di tahun 2025 tepatnya 11 Juni sampai 14 Juni di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat.
Dalam pameran ini, tercatat ada 1.180 perusahaan dari 42 negara yang ikut serta memamerkan alutsistanya. Beberapa negara besar yang sudah menjalin kerja sama dengan Indonesia turut hadir salah satunya Amerika Serikat, Turki, dan Prancis.
Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2025