Padang (ANTARA) - Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) RI Afriansyah Noor menyebutkan sebanyak 20.000 lulusan perguruan tinggi mulai mengikuti program magang nasional untuk memperluas peluang karier serta menjembatani mereka dengan dunia kerja.
"Tahap pertama ini ada sekitar 20.000 orang lulusan perguruan tinggi. Mereka akan menjalani program magang nasional selama enam bulan, terhitung hari ini 15 Oktober hingga 15 April 2026," kata Wamenaker RI Afriansyah Noor dalam kegiatan "12th Convention & International Conference Paptekindo 2025" di Padang, Sumatera Barat, Rabu.
Wamenaker mengatakan program magang nasional tersebut merupakan pelatihan vokasi dimana menerapkan pembelajaran berbasis proyek yang berskala nasional, serta gerakan peningkatan produktivitas nasional.
"Jika keinginan atau animo lulusan untuk mengikuti program ini terus meningkat, kami juga menyiapkan tahapan kedua untuk 80.000 orang lulusan lagi," ujarnya.
Baca juga: Pemerintah isyaratkan Magang Nasional berlanjut tahun depan
Secara umum, ia meyakini bahwa pendidikan dan pelatihan vokasi merupakan jembatan utama untuk menuju sumber daya manusia Indonesia yang unggul dan berdaya saing global.
Hal tersebut tidak hanya merujuk pada kompetensi teknis saja, melainkan juga pembentukan karakter yang produktif, inovatif serta adaptif terhadap perubahan teknologi dan kebutuhan industri.
"Ini juga sebagaimana diamanahkan dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan," kata dia.
Baca juga: Apindo optimistis Magang Nasional untungkan peserta maupun perusahaan
Dalam konteks tersebut Presiden RI menerbitkan kebijakan melalui Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi, yang bersumber serta bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan vokasi yang relevan dengan kebutuhan pasar.
"Jadi hubungan industrial dengan pendidikan itu sangat kental dan penting sehingga pemerintah terus memperkuat ekosistem vokasi nasional melalui program-program strategis," tambahnya.
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.