Walmart disebut siap pulihkan reputasi produk Indonesia imbas cesium

1 hour ago 2

Jakarta (ANTARA) - Perusahaan ritel multinasional asal Amerika Serikat, Walmart, disebut siap berkolaborasi dengan pemerintah RI untuk memulihkan reputasi produk Indonesia imbas kontaminasi zat radioaktif Cesium-137 terhadap produk udang dan cengkih.

“Walmart dalam hal ini menyatakan kesiapan untuk berkolaborasi dengan pemerintahan Indonesia dalam upaya pemulihan pasar dan reputasi produk Indonesia,” ujar Ketua Bidang Diplomasi dan Komunikasi Satgas Penanganan Cs-137 Bara Krishna Hasibuan.

Saat media briefing “Perkembangan Diplomasi Penanganan Produk Udang dan Cengkeh dengan Pemangku Kepentingan di Amerika Serikat” yang digelar di Kantor Kementerian Koordinator bidang Pangan, Jakarta, Rabu, Bara mengatakan, Walmart juga menjual produk-produk udang dan rempah-rempah dari Indonesia.

Walaupun Walmart sepakat untuk memulihkan reputasi produk Indonesia, Bara menyampaikan perusahaan ritel tersebut menggarisbawahi aspek keamanan pangan tetap menjadi prioritas utama kegiatan dagang mereka.

Baca juga: KKP, Bapeten jalin kerja sama sertifikasi bebas Cesium 137 untuk udang

Tak hanya dengan Walmart, pemerintah Indonesia juga menjalin komunikasi dengan asosiasi penjual seafood Amerika Serikat, yakni National Fisheries Institute (NFI) dan asosiasi penjual rempah di Amerika Serikat, yakni American Spice Trade Association (ASTA).

“Dicapai kesepakatan untuk saling bekerja sama dan melakukan kampanye positif di publik Amerika Serikat,” tutur Bara.

Terkait dengan upaya untuk memastikan produk-produk pangan Indonesia sudah terbebas dari kontaminasi zat radioaktif, Departemen Energi Amerika Serikat menawarkan kerja sama teknis untuk menangani permasalahan kontaminasi tersebut.

“Mereka menawarkan memberikan asistensi bagi kita (Indonesia) untuk menangani masalah kontaminasi ini,” kata Bara.

Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |