KKP buka peluang kolaborasi internasional bidang penataan ruang laut

1 hour ago 2

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) membuka peluang kolaborasi internasional dalam penataan ruang laut melalui implementasi Joint Cooperation of Marine Spatial Planning di Teluk Balikpapan Kalimantan Timur bersama Xiamen University dan IPB University.

Direktur Perencanaan Ruang Perairan KKP Abdi Tunggal Priyanto mengatakan Joint MSP Project di Balikpapan Bay difokuskan pada pengembangan model perencanaan ruang laut terintegrasi dan adaptif yang ditargetkan dalam kurun waktu pelaksanaan hingga tahun 2026.

“Sebagai alat utama dalam pengelolaan sumberdaya, MSP berperan penting dalam memfasilitasi pemanfaatan ruang laut secara efisien, adil, dan berkelanjutan,” kata Abdi saat berbicara dalam forum panel 'Integrated Coastal Zone Management and Maritime Economy' di Beijing, sebagaimana keterangan di Jakarta, Rabu.

Dikatakan kolaborasi MSP juga diarahkan untuk memperkuat salah satu program prioritas KKP dalam mendukung ekonomi biru khususnya dalam pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil. Terlebih saat ini KKP telah memasuki usia ke-26 tahun dalam mengawal tata kelola sektor kelautan nasional.

Rangkaian The 3rd MSP Cooperation Workshop for Maritime Silk Road Partner Countries dan Conference of the Marine Spatial Planning Partnership dibuka secara resmi oleh Presiden China Oceanic Development Foundation (CODF), Mr. Lü Bin dan dihadiri oleh lebih dari 300 partisipan dari berbagai negara yang tergabung dalam jalur Silk Road Belt.

Pada forum tersebut, CODF juga meluncurkan inisiatif baru 'Right Initiatives to Support the Marine Spatial Planning Partnership', yang berisi delapan program kerjasama unggulan.

Inisiatif tersebut mencakup dukungan layanan teknis dan sistem informasi MSP; kolaborasi teknis MSP; program pelatihan dan studi; fasilitasi pertukaran aktivitas; kerja sama tata kelola ruang laut; kajian Integrated Coastal Zone Management (ICZM).

Selanjutnya kolaborasi dalam Ocean Decade Initiative; dan terakhir riset mitigasi dan adaptasi terhadap bencana serta perubahan iklim, termasuk penguatan kerjasama ekonomi biru antar negara.

“Kolaborasi internasional yang menekankan pada pendekatan berkelanjutan dengan keseimbangan aspek ekologi, sosial dan ekonomi harus terus dilakukan agar visi besar ekonomi biru dapat terwujud,” imbuh Abdi.

Sebelumnya Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menegaskan KKP terus bersinergi dengan berbagai pihak khususnya dalam penataan ruang laut yang berbasis ekonomi biru agar keseimbangan ekosistem tetap terjaga dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir.

Baca juga: KKP perkuat kolaborasi wujudkan laut sehat bebas sampah di Anambas

Baca juga: Indonesia tegaskan kesiapan ratifikasi Konvensi ILO 188

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |