Jakarta (ANTARA) - Uskup Agung Jakarta Kardinal Ignasius Suharyo mengingatkan bahwa negara memiliki peran untuk mewujudkan kesejahteraan dan kebaikan bersama termasuk demi mencapai kesejahteraan masyarakat.
Dalam siniar atau podcast dengan ANTARA di Jakarta, Senin, Uskup Agung Jakarta Kardinal Suharyo menjelaskan bahwa untuk menuju damai sejahtera dan membangun keadaban publik memiliki tiga pilar yaitu negara, bisnis dan masyarakat.
"Negara itu tanggung jawabnya yang utama adalah memastikan bahwa kesejahteraan bersama, kebaikan bersama itu terjadi. Maka negara menarik pajak, untuk apa? Tidak untuk dikorupsi, tetapi untuk dibagikan demi kesejahteraan masyarakat," katanya.
Untuk mewujudkan kesejahteraan dan kebaikan bersama tersebut maka negara memiliki hak untuk membuat aturan perundang-undangan yang dikeluarkan oleh lembaga yang berbeda, katanya.
Baca juga: Uskup Agung: Semua agama berbicara mengenai kemanusiaan
Baca juga: Tokoh Agama harapkan Polri semakin dicintai masyarakat
Tidak hanya itu, negara juga memiliki hak untuk menjalankan hukum dan aturan termasuk ketika memenjarakan orang yang melakukan korupsi. Semua itu, tuturnya, agar kebaikan bersama itu dapat terwujud.
"Maka pertanyaannya, pertanyaan yang mesti kita jawab masing-masing, apakah kita melihat negara kita sekarang ini sudah menunjukkan jalan terang bahwa negara ini sungguh mengusahakan terwujudkan kebaikan bersama," jelasnya.
Untuk peran dunia usaha, dia mengingatkan bisnis yang harus dijalankan dengan prinsip keadilan dan moralitas yang tinggi. Sedangkan dari sisi masyarakat, untuk dapat mencapai kesejahteraan bersama membutuhkan saling percaya yang terus berproses sampai sekarang.
"Tetapi saya yakin kalau kita terus berharap dan berusaha sebaik mungkin untuk menjalankan salah satu teori yang tadi saya ceritakan, yang ada di dalam pemerintah yang jalankan kewajiban itu, yang di bisnis yang jalankan kewajiban itu dan masyarakat warga yang jalankan tanggung jawabnya sebagai masyarakat warga," demikian Ignasius Suharyo.
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025
