Urgensi mencetak tenaga akuntan profesional di era disrupsi teknologi

1 month ago 15
Dunia bisnis saat ini tidak lagi hanya membutuhkan pencatat transaksi, tetapi akuntan yang mampu memimpin transformasi, memahami strategi bisnis, dan menjadi mitra pengambil keputusan

Jakarta (ANTARA) - Indonesia sedang menghadapi kebutuhan mendesak akan sumber daya manusia (SDM) di bidang akuntansi yang tidak hanya kompeten secara teknis, tetapi juga adaptif terhadap perubahan dan mampu menjawab tantangan zaman.

Ketersediaan SDM akuntansi yang siap pakai masih belum sebanding dengan besarnya kebutuhan, baik di sektor publik maupun swasta.

Padahal, peran akuntan profesional menjadi semakin krusial di tengah transformasi ekonomi digital, kompleksitas tata kelola keuangan, serta peningkatan tuntutan transparansi dan akuntabilitas.

Apalagi Indonesia saat ini sedang bergerak menuju tata kelola keuangan yang semakin transparan, baik dalam konteks APBN, pemerintahan daerah, maupun manajemen korporasi.

Semua ini menuntut kehadiran akuntan profesional yang memiliki integritas tinggi, berpikir kritis, dan mampu memanfaatkan teknologi informasi secara efektif.

Selain itu, sektor-sektor baru seperti startup digital, fintech, dan ekonomi hijau pun membutuhkan tenaga akuntansi dengan kemampuan multidisiplin.

Inilah yang menjadikan kolaborasi antara berbagai pihak dengan dunia pendidikan menjadi penting. Hal ini semata agar dunia pendidikan benar-benar mampu menjawab kebutuhan dunia kerja profesional.

Salah satu yang telah dilakukan sebagai inisiatif yakni kerja sama CPA Australia dan jaringan Universitas Muhammadiyah dan Aisyiyah.

Upaya ini menjadi langkah strategis yang layak dicermati, karena menyasar langsung akar persoalan yakni memperkuat kapasitas generasi muda dalam bidang akuntansi sejak dari bangku kuliah.

Sebanyak 26 perguruan tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah dari Aceh hingga Papua menjalin kemitraan dengan CPA Australia untuk mengembangkan kompetensi mahasiswa akuntansi di Indonesia.

Kerja sama ini lahir dari perjanjian induk yang diteken pada 2024 antara CPA Australia dan Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, dan diperkuat melalui dukungan Asosiasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (AFEB PTMA).

Fokus utamanya bukan sekadar membekali mahasiswa dengan kurikulum teoritis, tetapi mendekatkan mereka pada kebutuhan nyata industri dan ekspektasi profesi yang terus berubah.

Di sisi lain, kehadiran CPA Australia di kawasan Asia Tenggara selama lebih dari 70 tahun menjadi kekuatan tersendiri dalam membangun ekosistem profesional yang terhubung lintas negara.

Dengan hampir 175.000 anggota di lebih dari 100 negara, entitas ini memiliki kekayaan pengalaman dan jaringan yang dapat menjadi jembatan bagi mahasiswa Indonesia dalam membangun karier internasional di bidang akuntansi dan keuangan.

Baca juga: Kilang Pertamina Internasional gandeng Unand jaring talenta kompeten

Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |