Jakarta (ANTARA) - Kementerian Transmigrasi (Kementrans) berkolaborasi dengan Ehime University Jepang dan IPB University menyiapkan beasiswa S2 bagi mahasiswa yang akan tinggal dan belajar langsung di kawasan transmigrasi sebagai bagian dari Program Transmigrasi Patriot.
Menteri Transmigrasi (Mentrans) M Iftitah Sulaiman Suryanagara menuturkan kerja sama tersebut bertujuan untuk mengoptimalkan bonus demografi yang tengah dinikmati Indonesia serta mencetak sumber daya manusia unggul berbasis pendidikan internasional.
“Kerja sama ini sangat strategis. Indonesia memiliki bonus demografi, lahan, dan tenaga kerja, sementara Jepang menghadapi tantangan penuaan penduduk namun memiliki kapital dan teknologi. Jika dikolaborasikan, hasilnya akan memberikan manfaat besar bagi kedua negara,” ucapnya dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Selasa.
Iftitah menyatakan bahwa Ehime University dikenal unggul di bidang sains, pertanian, dan teknik. Nantinya, kerja sama tersebut mencakup program double degree dan S2, yang mana mahasiswa Indonesia dan Jepang akan diterjunkan langsung ke lapangan untuk menghadirkan solusi dan inovasi pembangunan transmigrasi, termasuk riset bersama.
Selain itu, ia mengatakan Ehime University juga tertarik untuk menerjunkan personelnya untuk melakukan riset langsung di berbagai kawasan transmigrasi di Indonesia.
Baca juga: Kementrans pastikan investasi di Maloy berdampak nyata bagi masyarakat
“Tadi kami tawarkan apakah ada kemungkinan student (mahasiswa)-nya dari Jepang yang nanti akan ikut mendapatkan beasiswa dan tinggal di kawasan transmigrasi. Tadi disampaikan (kepada kami), jangankan student-nya bahkan dosennya pun Insyaallah akan ada yang dilibatkan di dalam program ini (Transmigrasi Patriot),” ujarnya.
Selain beasiswa, rencana kolaborasi dengan Ehime University juga mencakup pelatihan kemampuan (skill) transmigran di sektor perikanan, pertanian, dan perkebunan dengan standar industri Jepang.
Skema kerja sama yang dibahas mencakup pelatihan dasar di Indonesia, pemagangan di Jepang, dan penempatan kembali ke kawasan transmigrasi dengan dukungan investasi dari Jepang.
Kolaborasi ini diharapkan menjadi model baru pengembangan transmigrasi berbasis pendidikan, sekaligus memperkuat hubungan bilateral kedua negara.
Mentrans Iftitah Sulaiman Suryanagara tengah melakukan kunjungan kerja ke Jepang pada 28 September hingga 1 Oktober untuk mempromosikan potensi ekonomi di berbagai kawasan transmigrasi.
Baca juga: Kementrans-AP2LN perluas kesempatan kerja bagi transmigran ke Jepang
Baca juga: Mentrans promosikan potensi kawasan transmigrasi di World Expo 2025
Pewarta: Uyu Septiyati Liman
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.