Guiyang (ANTARA) - Banjir besar kembali melanda wilayah Rongjiang di Provinsi Guizhou, China barat daya mendorong otoritas setempat untuk mengaktifkan kembali respons darurat banjir level tertinggi, yang mulai diberlakukan pada Sabtu (28/6) pukul 12.30 waktu setempat.
Pada pukul 18.30, Stasiun Hidrologi Shihuichang di Sungai Duliu mencatat ketinggian air hingga 253,06 meter dengan kecepatan aliran mencapai 8.000 meter kubik per detik, melebihi level ketinggian air yang dipastikan di angka 251,5 meter dengan selisih 1,56 meter.
Angka tersebut sedikit lebih rendah dari perkiraan sebelumnya yang memperkirakan puncak ketinggian banjir akan mencapai 253,5 meter sekitar pukul 17.00. Namun, ketinggian air terus mengalami kenaikan secara bertahap hingga pukul 18.30.
Kantor pusat pengendalian banjir dan penanggulangan kekeringan setempat telah menaikkan respons darurat pengendalian banjir dari level II ke level I, yang merupakan level tertinggi dalam sistem peringatan cuaca empat tingkat di China.
Otoritas setempat sedang mengevakuasi penduduk dari area-area yang terdampak. Hingga Sabtu pukul 18.00, Rongjiang telah mengatur evakuasi dan relokasi darurat terhadap 11.992 keluarga dan 41.574 orang.
Rongjiang telah menerima lebih dari 1.000 personel militer yang dikerahkan dengan perlengkapan alat berat, termasuk ekskavator, buldoser, dan loader untuk memberikan bantuan darurat.
Sejak banjir melanda, wilayah Rongjiang yang memiliki populasi sekitar 385.000 jiwa telah menerima upaya penyelamatan cepat dari otoritas maupun sukarelawan.
Kantor pusat pengendalian banjir dan penanggulangan kekeringan Rongjiang pada Sabtu malam waktu setempat mengungkapkan pekerjaan penanggulangan bencana berjalan dengan tertib.
Kendati demikian, akibat keterbatasan kapasitas jalan di daerah yang terdampak, otoritas setempat meminta tim-tim penyelamat non-pemerintah untuk menunda keberangkatan menuju lokasi sampai mereka berkoordinasi dengan kantor pusat pengendalian banjir dan penanggulangan kekeringan tersebut.
Sejak 24 Juni, Rongjiang telah dilanda banjir parah akibat hujan lebat yang terus mengguyur. Hingga Kamis (26/6) siang waktu setempat, sedikitnya enam orang dilaporkan tewas akibat banjir tersebut.
Pewarta: Xinhua
Editor: Benardy Ferdiansyah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.