Uni Eropa larang teknologi China untuk infrastruktur telekomunikasi

2 hours ago 1

Jakarta (ANTARA) - Badan eksekutif Uni Eropa, Komisi Eropa, dilaporkan mendorong negara-negara anggotanya untuk secara bertahap melarang penggunaan perangkat dari perusahaan teknologi China, Huawei dan ZTE, dari jaringan 5G serta infrastruktur telekomunikasi generasi berikutnya.

Dilansir dari Tech Crunch pada Rabu, langkah ini merupakan kelanjutan dari rekomendasi Komisi Eropa pada 2020 yang menyarankan negara-negara anggota untuk tidak menggunakan teknologi dari vendor yang dinilai memiliki risiko tinggi seperti Huawei dan ZTE.

Kini, Wakil Presiden Komisi Eropa Henna Virkkunen tengah berupaya mengubah rekomendasi tersebut menjadi regulasi yang bersifat mengikat.

Jika usulan Virkkunen disetujui, negara-negara anggota Uni Eropa akan diwajibkan mengikuti panduan keamanan yang telah ditetapkan Komisi Eropa.

Baca juga: Meta dan TikTok dinilai melanggar aturan layanan digital Eropa

Pelanggaran terhadap aturan baru tersebut disebut dapat berujung pada sanksi hukum maupun denda. Selain itu, Virkkunen juga mempertimbangkan pembatasan keterlibatan perusahaan China dalam proyek jaringan serat optik di tengah percepatan pembangunan infrastruktur broadband di kawasan tersebut.

Baik Huawei maupun ZTE belum memberikan tanggapan atas laporan ini.

Langkah Komisi Eropa ini menjadi bagian dari upaya untuk membatasi pengaruh China dalam infrastruktur strategis di tengah memburuknya hubungan antara Uni Eropa dan ekonomi terbesar kedua di dunia itu.

Tahun lalu, Jerman mengumumkan rencana untuk melarang penggunaan komponen utama dari Huawei dan ZTE mulai 2026. Sementara itu, Finlandia dilaporkan berencana memperluas cakupan larangan penggunaan komponen Huawei dalam jaringan 5G.

Dalam beberapa tahun terakhir, Amerika Serikat juga telah mendorong sekutu-sekutunya di Eropa, seperti Inggris dan Swedia, untuk membatasi atau melarang penggunaan perangkat Huawei dilandasi kekhawatiran bahwa China dapat memanfaatkannya untuk aktivitas spionase siber atau mengganggu sistem komunikasi penting.

Baca juga: Visa Schengen lima tahun dan simbol kepercayaan Uni Eropa

Baca juga: UE tegaskan Rusia dan AS tak setara dalam sengketa uji coba nuklir

Baca juga: Komisi Eropa: Pelanggaran wilayah Uni Eropa tak bisa ditoleransi

Penerjemah: Farhan Arda Nugraha
Editor: Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |