Jakarta (ANTARA) - Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin menyampaikan harapan agar hubungan bilateral dengan Indonesia dapat berkembang dalam damai, saling pengertian, dan saling menguntungkan bagi rakyat di kedua negara.
"Itulah harapan terbesar saya," kata Dubes Vasyl seusai acara perpisahan untuk akhir masa tugasnya yang diadakan oleh Komunitas Kebijakan Luar Negeri Indonesia (Foreign Policy Community of Indonesia/FPCI) di Jakarta, Jumat.
Ia berharap hubungan kedua negara dapat semakin berkembang di tengah perdamaian dan kemakmuran masyarakat di kedua negara.
Sayangnya, hal itu hanya dapat terwujud jika Ukraina memenangkan perang melawan agresor, atau penjajah, dan memulihkan perdamaian dan perbatasan secara adil seperti pada 1991, kata Vasyl, merujuk pada referendum untuk Deklarasi Kemerdekaan Ukraina pada 1 Desember 1991.
Untuk itu, Vasyl berharap Indonesia dapat memanfaatkan pengaruhnya guna mendukung tercapainya perdamaian di Ukraina.
"Saya ingin Indonesia bangkit dan berdiri, dan menyampaikan kata-katanya yang sangat kuat dan berpengaruh kepada dunia, yang mendukung perdamaian dan kedaulatan negara-negara merdeka, termasuk Ukraina, yang mendukung keadilan dan mencegah berkembangnya imperialisme baru Federasi Rusia menjadi sesuatu yang sangat berbahaya di dunia," kata dia.
Oleh karena itu, dia juga berharap agar rakyat Indonesia dan Pemerintah Indonesia dapat melakukan sesuatu yang benar-benar dapat mengakhiri penjajahan Rusia dan membantu Ukraina memperoleh kembali kemerdekaan dan keutuhan wilayah serta kedaulatannya.
Sementara itu, ketika ditanya tentang harapannya terhadap bantuan AS, Dubes Ukraina tersebut juga berharap agar Amerika Serikat akan terus membantu negara-negara demokrasi yang membutuhkan, termasuk Ukraina, yang menderita akibat agresi Rusia.
Harapan itu disampaikan Dubes Vasyl di tengah keputusan AS untuk mengevaluasi potensi pemberian bantuan luar negeri.
Terkait hal tersebut, Vasyl meyakini bahwa program bantuan militer AS ke Ukraina akan dilanjutkan.
"Sejauh yang saya tahu, program bantuan militer ke Ukraina tidak dihentikan. Program itu dihentikan untuk waktu yang sangat singkat, lalu dimulai lagi. Jadi, saya merasa cukup yakin tentang hal itu," kata dia.
"Jadi, harapannya, orang-orang beritikad baik di Amerika Serikat, pemerintah Amerika Serikat, akan terus membantu Ukraina, sekali lagi, untuk bertahan hidup, dan untuk tetap menjadi negara berdaulat dan merdeka," kata Dubes Vasyl lebih lanjut.
Baca juga: Dubes Ukraina: 'Diplomasi di masa perang jauh lebih menantang'
Baca juga: Dubes Vasyl optimistis Prabowo berperan secara global usai dilantik
Pewarta: Katriana
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025