Jakarta (ANTARA) - Peningkatan obesitas pada anak-anak telah mendorong para peneliti untuk mencari tahu lebih lanjut tentang bagaimana kelebihan berat badan pada awal masa kanak-kanak membentuk kesehatan mereka dalam jangka panjang.
Menurut siaran Medical Daily pada Selasa (13/5), studi baru yang dipresentasikan dalam Kongres Eropa tentang Obesitas 2025 di Spanyol menunjukkan bahwa pelacakan rasio ukuran pinggang dan tinggi badan anak dapat memberikan tanda peringatan dini risiko masalah jantung dan metabolisme pada usia 10 tahun.
Penulis utama studi Dr. David Horner menyampaikan pentingnya memahami bagaimana obesitas sentral selama masa kanak-kanak berkaitan dengan tanda-tanda awal penurunan metabolisme.
"Termasuk tekanan darah tinggi dan biomarker yang beredar yang terkait dengan penyakit kardiometabolik di masa mendatang," katanya.
Untuk memahami bagaimana pola lemak tubuh di awal kehidupan berhubungan dengan kesehatan jantung, para peneliti memanfaatkan data dari 700 anak yang terdaftar dalam Copenhagen Prospective Studies on Asthma in Childhood, sebuah studi jangka panjang yang melacak anak-anak sejak lahir.
Dalam 14 kali pemeriksaan dari usia satu minggu hingga 10 tahun, tim peneliti memantau penanda utama kesehatan kardiometabolik seperti kolesterol HDL, lemak darah, glukosa, resistensi insulin, dan tekanan darah yang disesuaikan dengan tinggi badan.
Berdasarkan perubahan rasio lingkar pinggang terhadap tinggi badan, mereka mengidentifikasi tiga pola pertumbuhan, yakni kelompok referensi yang stabil, kelompok dengan lingkar pinggang meningkat lebih awal sebelum mencapai titik jenuh, dan kelompok yang menunjukkan peningkatan yang stabil dari waktu ke waktu.
Baca juga: Faktor risiko penyakit kardiovaskular pada anak
Baca juga: Ketahui pola makan yang bisa bahayakan kesehatan jantung anak
Hasil studi menunjukkan bahwa anak-anak dalam kelompok rasio lingkar pinggang terhadap tinggi badan "meningkat perlahan" menunjukkan tanda-tanda jelas dari kesehatan jantung dan metabolisme yang lebih buruk pada usia 10 tahun.
Dibandingkan dengan teman sebayanya, mereka memiliki skor risiko yang jauh lebih tinggi untuk penyakit kardiometabolik dan kardiovaskular.
Anak-anak ini juga memiliki tekanan darah tinggi, kadar HDL atau kolesterol baik yang lebih rendah, tanda-tanda resistensi insulin, dan peningkatan kadar peradangan.
Semua itu terkait dengan risiko kondisi seperti diabetes tipe 2 dan penyakit jantung di masa mendatang.
Dibandingkan dengan kelompok referensi, anak-anak dalam kelompok rasio lingkar pinggang dengan tinggi badan "naik lalu stabil" menunjukkan kontrol gula darah yang lebih baik, tetapi memiliki kadar protein terkait peningkatan risiko kardiovaskular yang lebih tinggi.
Setelah peneliti memperhitungkan seberapa banyak lemak perut yang dimiliki oleh anak-anak pada usia 10 tahun, menjadi jelas bahwa ukuran ini menjelaskan sebagian besar perbedaan risiko kesehatan antar-kelompok.
"Temuan kami menyoroti bahwa rasio pinggang-tinggi yang meningkat pada usia 10 tahun merupakan indikator klinis utama risiko kardiometabolik pada anak-anak," kata Horner.
Menurut dia, temuan itu menekankan pentingnya pemantauan obesitas sentral dalam perawatan rutin anak.
"Tidak hanya melacak berat badan, tetapi secara khusus mengukur obesitas sentral sebagai bagian dari penilaian standar," katanya.
Baca juga: Kiat untuk menghindarkan anak dari malnutrisi dan obesitas
Baca juga: Negara-negara di Eropa Selatan cari cara kurangi obesitas pada anak
Penerjemah: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2025