Semarang (ANTARA) - Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang melalui Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) menggelar pembekalan kepada sebanyak 170 pengawas dan 17 koordinator untuk mengawal pelaksanaan Ujian Pengetahuan (UP) PPG 2025.
Ketua Jurusan PPG FITK UIN Walisongo Semarang Dwi Istiyani, di Semarang, Jawa Tengah, Jumat, menyampaikan bahwa pelaksanaan UP Batch 2 dan 3 tahun ini melibatkan 7.312 peserta dari berbagai daerah di Indonesia.
"Proses pengawasan didukung oleh 170 pengawas dan 17 koordinator pengawas yang akan memastikan ujian berjalan dengan lancar, tertib, dan profesional," katanya.
Pelaksanaan Briefing Persiapan UP PPG 2025 dilaksanakan bersama para penyelia dari UIN Sunan Ampel Surabaya dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Ia juga mengapresiasi kehadiran mitra dari Sekolah Tinggi Pastoral Kateketik (STPkat) Santo Fransiskus Asisi Semarang, yang turut serta dalam proses pengawasan.
Menurut dia, kolaborasi lintas lembaga ini mencerminkan semangat kebersamaan dalam menjaga mutu pelaksanaan PPG secara nasional.
"Selain kompetensi teknologi, yang diuji dari seorang pengawas adalah kesabarannya. Peserta datang dari berbagai daerah, usia, dan latar belakang yang beragam. Maka, menjadi pengawas berarti juga belajar memahami dan mendampingi dengan empati," katanya.
Baca juga: Kemendikdasmen siapkan calon guru profesional melalui seleksi PPG 2025
Sebagai lembaga penyelenggara PPG, FITK UIN Walisongo Semarang terus memperkuat komitmennya untuk mencetak guru profesional, religius, dan adaptif terhadap perubahan zaman.
Melalui koordinasi yang matang dan kerja sama dengan penyelia nasional, FITK berupaya memastikan seluruh proses Uji Pengetahuan berjalan sesuai standar nasional dan etika akademik.
"Tugas kita bukan hanya mengawasi ujian, tetapi mengawal lahirnya guru-guru profesional yang membawa nilai kejujuran, dedikasi, dan kasih dalam dunia pendidikan," katanya.
Senada, Wakil Dekan II FITK UIN Walisongo Semarang Dr. Ahmad Maghfurin menegaskan bahwa UP tidak hanya menilai aspek kognitif peserta, tetapi juga membutuhkan kesiapan mental yang kuat.
"Bagi peserta, uji pengetahuan tidak hanya membutuhkan pengetahuan akademik, tetapi juga kesiapan mental. Hal ini berlaku juga bagi pengawas. 170 pengawas kamj adalah mereka yang berpengalaman, memiliki kompetensi teknologi, sekaligus kesabaran dalam mendampingi peserta," katanya.
Menurut dia, keberhasilan pelaksanaan UP PPG tidak semata diukur dari kelancaran teknis, tetapi juga dari suasana kondusif dan rasa percaya antara pengawas, peserta, dan penyelia.
Kegiatan pengarahan dan pembekalan itu menjadi ruang strategis untuk menyamakan persepsi antara pengawas, penyelia, dan koordinator.
Dalam forum tersebut, para penyelia nasional juga menekankan pentingnya menjaga integritas selama pelaksanaan ujian serta mengoptimalkan peran teknologi dalam sistem pengawasan.
Baca juga: PPG Calon Guru 2025: Jadwal, syarat, dan biaya pendidikannya
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.