Banda Aceh (ANTARA) - Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh menyatakan siap untuk memfasilitasi rekrutmen beasiswa dari Pemerintah Turki bagi pelajar dan mahasiswa Aceh yang ingin melanjutkan studi ke luar negeri.
“Kami siap membantu Pemerintah Turki dalam menjaring anak-anak Aceh yang ingin belajar di Turki, tidak hanya di bidang keagamaan, tetapi juga di berbagai disiplin ilmu seperti sains dan teknologi,” Kata Rektor UIN Ar Raniry Banda Aceh Mujiburrahman di Banda Aceh, Selasa.
Dia mengatakan hal itu di sela-sela membuka kegiatan wawancara beasiswa Türkiye Diyanet Vakfı (TDV) dan seminar beasiswa Turki oleh Persatuan Alumni dan Keluarga Masyarakat Aceh-Turki (Pakat) di Ruang Teater Museum UIN Ar-Raniry Banda Aceh.
Untuk mendukung program tersebut, UIN Ar-Raniry membuka pelatihan Bahasa Turki melalui UPT Pusat Bahasa yang merupakan bagian untuk mempersiapkan calon mahasiswa melanjutkan pendidikan ke Turki.
“Aceh dan Turki telah memiliki hubungan yang erat sejak masa Kesultanan Utsmani dan Kesultanan Aceh Darussalam, jauh sebelum Indonesia merdeka,” katanya.
Menurut dia, kerja sama tersebut menjadi jembatan untuk memperkuat kembali hubungan historis tersebut dalam bentuk kerja sama pendidikan.
Baca juga: Perguruan tinggi RI didorong tingkatkan beasiswa bagi pelajar Ethiopia
Perwakilan Kementerian Agama Turki Dursun Ali Coskun berharap, kerja sama tersebut bisa menjadi jembatan untuk memperkuat hubungan antara Turki dan Indonesia.
Dalam kesempatan itu ia juga memaparkan berbagai informasi teknis terkait dengan beasiswa TDV, mulai dari proses pendaftaran hingga fasilitas yang disediakan.
Ketua Umum Pakat Darlis Azis menyampaikan apresiasi kepada UIN Ar-Raniry atas dukungan terhadap kegiatan ini.
“Kami berharap seminar ini dapat membuka wawasan dan mendorong minat mahasiswa Aceh untuk melanjutkan pendidikan ke Turki,” katanya.
Wawancara berlangsung dua hari, 15-16 April 2025. Sebelum wawancara, calon penerima beasiswa menjawab 20 pertanyaan tes tertulis terkait dengan logika dasar, sedangkan pertanyaan yang diajukan dalam wawancara, meliputi perkenalan diri dalam bahasa Arab, Inggris, atau Indonesia. Tes lainnya, berupa pengetahuan dasar Islam, hafalan Al Quran dan pengetahuan umum dasar.
Seminar beasiswa menghadirkan tiga narasumber, yakni Muhammad Haykal (Awardee Beasiswa TDV 2009–2013), Raihan Nusyur (Awardee Beasiswa YTB 2017–2020) dan Taufiq Kurniawan (Alumni Marmara University) serta Dekan Fakultas Teologi Erciyes university, Turki Ali Kursat.
Baca juga: UI berikan informasi tentang program beasiswa dan studi luar negeri
Baca juga: Kemenag buka beasiswa non-degree bagi santri kuliah di luar negeri
Pewarta: M Ifdhal
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2025