UIN Ar-Raniry liburkan kegiatan perkuliahan

5 days ago 4

Banda Aceh (ANTARA) - Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh menghentikan seluruh kegiatan perkuliahan selama masa tanggap darurat banjir dan tanah longsor yang melanda Aceh.

"Kebijakan ini sesuai dengan Surat Edaran Rektor yang menetapkan libur kuliah mulai 1–6 Desember 2025," kata Rektor UIN Ar-Raniry, Prof Mujiburrahman di Banda Aceh, Rabu.

Mujiburrahman menjelaskan banyak mahasiswa di perguruan tinggi tersebut terdampak langsung bencana banjir dan tamah longsor.

“Kami sudah melaporkan kondisi ini kepada Menteri Agama. Posko tanggap darurat juga telah beroperasi di kampus,” katanya.

Mahasiswa terdampak berasal dari sedikitnya 18 kabupaten/kota, mulai dari Bener Meriah, Aceh Tengah, Gayo Lues, Aceh Tamiang, Langsa, Lhokseumawe, Aceh Timur, Bireuen, hingga Pidie Jaya.

"Banyak dari mereka belum dapat berkomunikasi dengan keluarga akibat akses yang terputus," katanya.

Baca juga: Anggota DPR dorong penetapan status bencana nasional di Sumatera

Menurut Rektor, kondisi ekonomi mahasiswa menurun drastis karena kehabisan uang setelah terjebak di Banda Aceh selama masa bencana.

“Kami mengajak sivitas akademika untuk bergotong royong," katanya.

Selain mahasiswa dari Aceh, beberapa mahasiswa asal Sumatera Utara dan Sumatera Barat juga ikut terdampak karena keluarga mereka berada di zona bencana.

"Bencana ini dapat memicu gelombang kemiskinan baru di Aceh. Banyak rumah warga rusak parah, sebagian besar dari mereka adalah orang tua mahasiswa kami," katanya.

Kampus juga mempertimbangkan skema jangka panjang, termasuk pembebasan atau penanggungan biaya kuliah dan biaya tempat tinggal bagi mahasiswa terdampak.

Untuk menjaga kondisi psikologis mahasiswa, UIN Ar-Raniry memutuskan meliburkan kuliah selama lima hari ke depan dan perpustakaan tetap dibuka sebagai ruang belajar, pengisian daya gawai, dan akses internet.

“Secara psikis, banyak mahasiswa masih labil. Banyak yang menangis karena belum mengetahui kondisi keluarga,” kata Mujiburrahman.

UIN Ar-Raniry juga terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk mengantisipasi kebutuhan logistik mahasiswa setidaknya satu bulan ke depan.

Posko Ar-Raniry Peduli menjadi pusat pendataan mahasiswa terdampak. Hingga hari ini, 3.328 mahasiswa tercatat telah melapor.

Rektor juga mendesak Pemerintah Pusat segera menaikkan status bencana Aceh menjadi bencana nasional, menyusul kerusakan masif dan jumlah korban yang terus bertambah.

“Pemerintah harus segera menetapkan status darurat nasional. Kerusakan sangat parah dan sejumlah wilayah terisolasi,” kata Mujiburrahman.

Ia mengatakan indikator penetapan status bencana nasional sudah terpenuhi dengan peningkatan status, penanganan akan jauh lebih maksimal karena dukungan personel, peralatan, dan anggaran bisa ditingkatkan.

Baca juga: Mencari titik balik ketahanan ekologis pembangunan

Baca juga: UMSU galang dana untuk korban terdampak bencana banjir

Pewarta: M Ifdhal
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |