Transformasi ekonomi ekosistem alam melalui Identifikasi Digital

3 hours ago 1

Jakarta (ANTARA) - Indonesia, dengan kekayaan alam yang melimpah, menghadapi tantangan serius dalam menjaga kelestarian ekosistemnya.

Kekayaan alam ini, yang mencakup hutan tropis, ekosistem laut, dan sumber daya alam lainnya, memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi. Namun, ketidakmampuan untuk mengkuantifikasi nilai ekonomi ekosistem alam menyebabkan ekosistem tersebut cenderung "tak terlihat" oleh kebijakan publik. Hal ini mempermudah eksploitasi dan kerusakan lingkungan yang pada gilirannya mengancam kesejahteraan masyarakat.

Di sisi lain, kebijakan konservasi Indonesia saat ini masih menghadapi berbagai kendala, antara lain sentralisasi pengelolaan; Kebijakan yang terpusat membatasi peran serta masyarakat adat dan lokal yang memiliki pengetahuan penting mengenai ekosistem mereka.

Kemudian minimnya insentif ekonomi. Konservasi sering dianggap sebagai biaya, bukan investasi jangka panjang yang memberikan manfaat ekonomi. Kendala lain adalah lemahnya penegakan hukum sehingga eksploitasi ilegal, seperti pembalakan liar dan perusakan terumbu karang, masih terjadi dan merugikan ekosistem alam.

Salah satu solusi inovatif yang dapat membantu mengatasi tantangan ini adalah penerapan Identifikasi Digital (ID) berbasis teknologi. Teknologi ini memungkinkan pemantauan ekosistem alam secara real-time melalui sensor dan tagging digital, yang memberikan data yang akurat dan dapat diakses oleh masyarakat dan investor.

Manfaat ID meliputi adanya pemantauan Real-Time. Data yang terus-menerus diperbarui memungkinkan pengawasan lebih efektif terhadap perubahan ekosistem. Disamping itu, dengan adanya transparansi data, masyarakat dan investor dapat melihat secara langsung nilai ekonomi dan kondisi ekosistem, sehingga mendorong akuntabilitas.

Data digital juga dapat digunakan sebagai bukti hukum dalam kasus pelanggaran, seperti perusakan ekosistem oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Dalam konteks ini, penerapan Identifikasi Digital pada ekosistem yang kritis bisa menjadi terobosan penting. Teknologi ini bukan hanya untuk memonitor, tetapi juga memberikan perlindungan melalui akuntabilitas dan transparansi data yang membuka era baru bagi pengelolaan sumber daya alam yang lebih berkelanjutan dan terukur.

Implikasi Kebijakan

Penerapan ID digital pada pengelolaan ekosistem alam Indonesia memiliki beberapa implikasi kebijakan yang penting yaitu adanya pengakuan nilai ekonomi ekosistem. Pemerintah dapat memasukkan nilai ekonomi ekosistem dalam perencanaan pembangunan nasional dan lokal, memastikan bahwa konservasi menjadi bagian integral dari pertumbuhan ekonomi.

Pengakuan nilai ekonomi ekosistem sangat penting agar konservasi menjadi bagian dari perencanaan pembangunan nasional dan lokal. Dengan demikian kebijakan konservasi menjadi integral dengan pertumbuhan ekonomi, yang mendorong keberlanjutan ekosistem sekaligus mengembangkan sektor-sektor yang bergantung pada sumber daya alam.

Dengan adanya transparansi data yang diberikan oleh teknologi ID digital, masyarakat lokal, termasuk masyarakat adat, dapat lebih terlibat dalam pengelolaan dan pemantauan ekosistem mereka. Dalam konteks ini, peran masyarakat sangat penting karena mereka memiliki pengetahuan lokal yang berharga.

Data digital memungkinkan mereka untuk lebih mudah mengakses informasi dan berpartisipasi dalam pengambilan keputusan terkait pemanfaatan sumber daya alam, serta memperkuat upaya konservasi.

Penguatan regulasi adalah aspek penting dari penerapan teknologi ID digital. Teknologi ini dapat membantu pemerintah dan lembaga penegak hukum dalam memantau kondisi ekosistem secara real-time dan memberikan data yang dapat digunakan untuk penegakan hukum. Data digital dapat digunakan untuk memantau aktivitas ilegal seperti pembalakan liar, penangkapan ikan ilegal, dan perusakan terumbu karang.

Teknologi ID digital dapat mengidentifikasi perubahan yang terjadi di kawasan konservasi, mempercepat respon terhadap aktivitas yang merusak lingkungan dan mencegah kerusakan lebih lanjut. Sebagai contoh, di Taman Nasional Gunung Leuser, dengan luas sekitar 2,6 juta hektar, ID digital dapat digunakan untuk mendeteksi perburuan liar atau konversi lahan secara ilegal, yang melibatkan data pemantauan berbasis satelit.

Penerapan teknologi ID digital dapat mendukung pengembangan skema insentif ekonomi bagi masyarakat yang berkontribusi dalam konservasi. Hal ini dapat mengubah konservasi menjadi sebuah peluang ekonomi, bukan hanya kewajiban.

Carbon offset adalah salah satu contoh insentif ekonomi. Masyarakat yang terlibat dalam pemeliharaan hutan atau ekosistem yang menyimpan karbon bisa mendapatkan kompensasi dari perusahaan yang membutuhkan pengurangan emisi karbon untuk memenuhi target emisi mereka. Selain itu, pemerintah dapat mengembangkan skema eco-tourism berbasis ID digital untuk memberikan insentif kepada masyarakat yang menjaga keindahan alam dan mengelola pariwisata alam dengan bijaksana.

Salah satu manfaat utama penerapan ID digital adalah peningkatan akuntabilitas dan transparansi dalam pengelolaan sumber daya alam. Dengan data yang terbuka dan dapat diakses secara luas, pihak terkait dapat memantau dan mengevaluasi kebijakan serta proyek konservasi, mengurangi peluang terjadinya korupsi.

Di sektor perikanan, penerapan sistem pelacakan digital dapat memantau rantai pasokan ikan dan mengurangi praktek illegal fishing yang merugikan negara. Misalnya, Indonesia kehilangan sekitar Rp30 triliun per tahun akibat illegal fishing, yang bisa ditekan dengan sistem pemantauan berbasis ID digital.

Dengan data yang transparan, masyarakat juga dapat lebih mudah mengakses informasi terkait pengelolaan kawasan konservasi, sehingga mendorong keterlibatan aktif dalam menjaga ekosistem. Penggunaan teknologi digital juga dapat memperkecil ruang bagi oknum-oknum yang memanfaatkan sumber daya alam secara tidak sah, yang selama ini menjadi penyebab kerusakan ekosistem

Penerapan Identifikasi Digital dalam pengelolaan ekosistem alam Indonesia menawarkan berbagai manfaat, dari pengakuan nilai ekonomi yang lebih jelas, peningkatan partisipasi masyarakat, penguatan regulasi, hingga insentif ekonomi yang dapat mendukung keberlanjutan lingkungan.

Dengan teknologi digital yang dapat menyediakan data real-time, Indonesia dapat memperbaiki pengelolaan sumber daya alam, mengurangi kerusakan, dan menciptakan peluang ekonomi yang berkelanjutan. Implementasi kebijakan yang mencakup transparansi, akuntabilitas, dan insentif akan membawa dampak positif bagi konservasi dan perekonomian negara.

Baca juga: Makin banyak wisatawan berkunjung ke Kaimana setelah dikonservasi

Baca juga: BRIN temukan 98 taksa baru flora-fauna & mikroorganisme sepanjang 2024

Baca juga: Lembaga lingkungan edukasi pelajar jaga alam sejak dini

*) Dr.Aswin Rivai,SE.,MM adalah pemerhati Ekonomi dan Dosen FEB-UPN Veteran Jakarta

Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |