TOURISE dan Oxford Economics Mempublikasikan Laporkan Resmi Berisi Rencana Pariwisata Untuk Mencapai Ketahanan dan Stabilitas di Tengah Ketidakpastian Global

2 hours ago 1
  • Pariwisata internasional diperkirakan akan mencapai lebih dari 2 miliar kedatangan pada tahun 2030 meskipun terjadi ketidakpastian ekonomi dan geopolitik global
  • Investasi strategis pada infrastruktur, kebijakan, dan aksesibilitas adalah kunci untuk memulai pertumbuhan berkelanjutan

Riyadh, Arab Saudi --(ANTARA/Business Wire)-- Bekerja sama dengan Oxford Economics, TOURISE mengeluarkan laporan resmi yang baru, "Pertumbuhan di Tengah Ketidakpastian: Peluang dan Risiko Untuk Mencapai 2 Miliar Wisatawan Global" saat TOURISE Summit perdana. Publikasi ini menyajikan berbagai peluang dan risiko utama yang akan dihadapi industri pariwisata di tahun-tahun mendatang dan kerangka kerja untuk memandu pembuat kebijakan, pemimpin destinasi, dan pemangku kepentingan industri guna memperkuat kemampuan sektor pariwisata dalam menghadapi gangguan global dan mendorong keberlanjutan serta ketahanan jangka panjang.

Laporan resmi ini menegaskan pentingnya ketahanan sebagai prinsip dasar untuk pengembangan pariwisata di era yang diwarnai pergeseran geopolitik, tantangan iklim, dan harapan wisatawan yang terus berkembang.

"Pariwisata selalu menjadi kekuatan untuk hubungan dan peluang, namun kekuatan sesungguhnya adalah pada kemampuannya untuk berkembang dan tetap tangguh. Laporan resmi tersebut juga memberikan arahan yang jelas tentang bagaimana sektor pariwisata global mampu mengatasi tahun-tahun mendatang dengan memandu kita menuju masa depan pertumbuhan berkelanjutan dan kemakmuran bersama," kata Yang Mulia Ahmed Al-Khateeb, Menteri Pariwisata dan Ketua TOURISE.

"Laporan ini menunjukkan bahwa perencanaan berdasarkan data dan kebijakan berpandangan ke depan dapat membantu destinasi pariwisata mengelola pertumbuhan secara bertanggung jawab, menghadapi guncangan, dan terus menciptakan lapangan kerja maupun peluang. Di saat kita berusaha mencapai target kedatangan dua miliar wisatawan pada tahun 2030, kita harus berfokus pada pembangunan ekosistem pariwisata yang tangguh, inklusif, dan siap menghadapi tantangan maupun kemungkinan dalam dunia yang terus berubah."

Berdasarkan data ekstensif dan pemodelan ekonomi, laporan ini mengidentifikasi berbagai tren utama yang membentuk masa depan perjalanan dan pariwisata. Selain itu juga menyoroti bahwa pengambilan keputusan berdasarkan bukti dan kerangka kerja kebijakan yang dapat disesuaikan semakin berperan penting dalam memastikan agar destinasi pariwisata tetap kompetitif dan inklusif.

“Ketahanan pariwisata dimulai dari kejelasan dari data yang akurat,” kata Adam Sacks, Presiden Tourism Economics, perusahaan milik Oxford Economics. “Laporan resmi ini menyediakan rencana berbasis data untuk mengatasi ketidakpastian agar destinasi pariwisata dapat membuat pilihan yang tepat dan berinvestasi dengan percaya diri.”

Di antara temuannya, laporan ini memperkirakan peningkatan kedatangan wisatawan internasional yang signifikan. Dari 1,5 miliar kedatangan saat ini menjadi 2 miliar pada tahun 2030, yang sebagian didorong oleh perubahan preferensi wisatawan dan penekanan yang nyata pada nilai yang diperoleh dari pengalaman dibandingkan biaya yang dikeluarkan. Wisatawan semakin menginginkan pengalaman budaya yang imersif dan otentik sehingga mereka bersedia tinggal lebih lama dan mengeluarkan biaya lebih besar untuk setiap perjalanan.

Untuk memenuhi permintaan ini, destinasi wisata yang secara proaktif menerapkan strategi seperti menggunakan rezim visa terbuka, kebijakan yang berpusat pada wisatawan, dan infrastruktur berpandangan ke depan diproyeksikan akan sangat siap memanfaatkan peningkatan permintaan pariwisata global yang diperkirakan mencapai 40% pada tahun 2030.

Inisiatif bersama ini mencerminkan komitmen TOURISE untuk selalu mengembangkan sektor pariwisata yang tangguh, dengan informasi berdasarkan data, dan siap menghadapi tantangan di tengah dunia yang cepat berubah.

Unduh laporan resmi ini selengkapnya di TOURISE.com.

Tentang TOURISE

TOURISE adalah platform utama di dunia yang membentuk cakrawala baru bagi pariwisata global.

Di bawah naungan Kementerian Pariwisata Saudi dan didukung Saudi Tourism Authority, TOURISE Summit pertama akan berlangsung pada tanggal 11-13 November 2025 di Riyadh, Arab Saudi.

Acara ini akan mempertemukan para visioner dari kalangan pemerintahan, bisnis, investasi, pariwisata, dan teknologi untuk mendorong kesepakatan transformatif dan menghasilkan berbagai inisiatif berdampak tinggi yang mengubah masa depan industri pariwisata global.

TOURISE memastikan partisipasi global dan menyediakan akses kepada pengambil keputusan yang membentuk perkembangan industri pariwisata. Seusai Summit, TOURISE akan terus menjadi platform di sepanjang tahun di mana berbagai ide berani terwujud menjadi solusi nyata.

Di sinilah pariwisata akan dibentuk selama 50 tahun ke depan. Dengan bersatu, tiada yang mampu menghentikan kita.

Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.tourise.com.

Tentang Oxford Economics

Oxford Economics adalah firma penasihat ekonomi independen yang terkemuka di dunia. Meliputi lebih dari 200 negara, 100 sektor industri, dan 8.000 kota maupun wilayah, kami menyediakan wawasan dan solusi yang mendukung klien membuat keputusan yang tepat dengan lebih cepat di dunia yang kian kompleks dan penuh ketidakpastian ini.

Untuk informasi selengkapnya, kunjungi https://www.oxfordeconomics.com/us/

Tersedia Galeri Multimedia/Foto: https://www.businesswire.com/news/home/20251110254503/en/

Pengumuman ini dianggap sah dan berwenang hanya dalam versi bahasa aslinya. Terjemahan-terjemahan disediakan hanya sebagai alat bantu, dan harus dengan penunjukan ke bahasa asli teksnya, yang adalah satu-satunya versi yang dimaksudkan untuk mempunyai kekuatan hukum.

Contacts

Untuk pertanyaan media, harap hubungi: [email protected]

Sumber: TOURISE

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |