TNI AL pastikan keberadaan KRI Gadjah Mada di Teluk Cirebon

1 month ago 8
“Penyelaman ini kami lakukan untuk memastikan bahwa peristiwa tenggelamnya KRI Gadjah Mada benar-benar terjadi, dan hasilnya menunjukkan kapal dengan kode lambung GM itu memang berada di lokasi ini,"

Cirebon (ANTARA) - Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya TNI Erwin S. Aldedharma memastikan KRI Gadjah Mada yang tenggelam pada 1947 berada di Teluk Cirebon, setelah dilakukan penyelaman pada peringatan Hari Dharma Samudera 2025.

“Penyelaman ini kami lakukan untuk memastikan bahwa peristiwa tenggelamnya KRI Gadjah Mada benar-benar terjadi, dan hasilnya menunjukkan kapal dengan kode lambung GM itu memang berada di lokasi ini," kata Erwin di Pelabuhan Cirebon, Jabar, Senin.

Ia menjelaskan sebanyak 46 penyelam sudah dikerahkan untuk menandai lokasi tenggelamnya kapal tersebut, sekaligus meletakkan karangan bunga sebagai bentuk penghormatan terhadap perjuangan pahlawan di masa lalu.

Namun demikian, TNI AL tidak berencana mengangkat bangkai kapal itu karena ingin menjaga nilai sejarahnya sebagai kenangan abadi perjuangan bangsa.

Menurutnya, KRI Gadjah Mada yang dikomandani Kapten Samadikun, tenggelam dalam salah satu pertempuran laut pada masa perjuangan kemerdekaan dan kini menjadi bukti sejarah penting bagi Indonesia.

“Kapal ini adalah artefak sejarah yang menjadi warisan bagi generasi penerus, sehingga kami memutuskan untuk membiarkannya tetap berada di tempatnya,” ujarnya.

Selain penyelaman, ia menyampaikan TNI AL juga menggelar pelayaran gembira menggunakan KRI Patimura dan KRI Barakuda yang melibatkan siswa-siswa dari wilayah sekitar.

Pelayaran ini, lanjutnya, bertujuan untuk mengenalkan nilai-nilai sejarah dan perjuangan kemerdekaan, khususnya terkait pertempuran laut yang terjadi di Teluk Cirebon.

Wakasal menegaskan Hari Dharma Samudera 2025 menjadi ajang untuk mengingatkan masyarakat, tentang pentingnya mempertahankan kedaulatan laut Indonesia, yang selama ini menjadi bagian dari perjuangan bangsa.

“Kebetulan di Cirebon ini ada salah satu peristiwa bersejarah pertempuran laut, yang mana Hari Dharma Samudera itu memang memperingati peristiwa-peristiwa pertempuran laut yang terjadi sejak zaman kemerdekaan,” ujarnya.

Ia menuturkan peringatan tersebut juga dirangkaikan dengan sejumlah kegiatan sosial yang melibatkan masyarakat pesisir.

Misalnya penyaluran bantuan sembako untuk 160 nelayan di laut hingga perbaikan rumah warga dan ruang kelas sekolah oleh TNI AL.

TNI AL juga melaksanakan penanaman mangrove, sebagai upaya menjaga lingkungan sekaligus mencegah abrasi di kawasan pesisir Cirebon.

“Kami juga menyelenggarakan makan siang bergizi untuk mendukung program pemerintah untuk mengurangi stunting dan meningkatkan kesehatan gizi masyarakat,” ucapnya.

Pewarta: Fathnur Rohman
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |