Menhut: Kolaborasi pemerintah-akademisi atasi persoalan kehutanan

5 hours ago 2
Lebih penting lagi seperti yang diarahkan Presiden Prabowo, semua ini akan bisa berjalan baik apabila proses digitalisasi berjalan secara penuh di Kementerian Kehutanan

Jakarta (ANTARA) - Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni mengatakan kolaborasi antara pemerintah dengan institusi pendidikan dan akademisi dapat membantu untuk mengurai serta mengatasi berbagai persoalan terkait kehutanan.

“Perubahan sosial-kultural yang menjadi tanggung jawab institusi pendidikan dan akademisi, harus bersifat struktural-kebijakan. Sehingga persoalan di sektor kehutanan dapat kita urai, persoalan seperti benang kusut harus kita urai bersama,” kata Menhut Raja Antoni dikutip dari keterangannya di Jakarta, Kamis.

Lebih lanjut, Menhut mengatakan pemerintah dalam hal ini Kementerian Kehutanan juga memiliki peranan penting dalam mengatasi berbagai persoalan dan tantangan di sektor tersebut, salah satunya mengenai tata kelola yang baik.

“Kita tahu, kita baca berita, kita ikuti di media sosial, terlihat betapa masalah kehutanan ini demikian kompleks. Konflik teritorial terjadi dimana-mana, masyarakat adat demonstrasi,” kata Menhut.

“Terkait kewajiban pemerintah, dalam hal ini saya sebagai Menhut, sebagai orang yang diberi amanah oleh Presiden Prabowo Subianto untuk mengurus tata kelola kehutanan bersama wakil menteri dan semua dirjen, eselon satu dan dua, sampai ke unit pelaksana teknis (UPT) yang tersebar,” imbuhnya.

Selain terbuka dengan kerja sama dan kolaborasi lintas sektor, Raja Antoni menilai masalah dalam sektor kehutanan juga dapat diselesaikan dengan pemanfaatan digitalisasi. Salah satu contoh persoalan yang dapat diselesaikan dengan digitalisasi yakni konflik teritorial.

“Lebih penting lagi seperti yang diarahkan Presiden Prabowo, semua ini akan bisa berjalan baik apabila proses digitalisasi berjalan secara penuh di Kementerian Kehutanan. Sehingga konflik teritorial akan bisa kita selesaikan satu persatu,” kata Menhut.

Lebih lanjut, Raja Antoni mengatakan digitalisasi dan kerja sama dengan institusi pendidikan juga tidak lepas dari peran mahasiswa serta generasi muda untuk menjaga hutan Indonesia.

“Dalam refleksi singkat saya selama 6 bulan menjabat sebagai Menteri Kehutanan, saya menganggap hutan bukan warisan orang tua kita, tapi hutan adalah titipan dari generasi yang akan datang,” ujar Menhut.

“Sebagai titipan, maka hutan harus kita jaga, karena kita harus kembalikan pada pemiliknya yaitu generasi yang akan datang,” katanya menambahkan.

Baca juga: Hilirisasi kehutanan turut membuka lapangan kerja

Baca juga: Kemenhut segel 55 usaha dalam hutan tanpa izin

Baca juga: Menhut menegaskan pentingnya tata kelola kawasan hutan

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |