Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) menekankan kepada seluruh Pemandu Pendakian Gunung Semeru Terpadu (PPGST) agar menjalankan tugas pelayanan kepada para pendaki dengan memprioritaskan prosedur keselamatan kerja.
"Prosedur keselamatan kerja, juga mencakup soal unsur penanganan bahaya dan teknis penyelamatan di lapangan," kata Pranata Humas Balai Besar TNBTS Endrip Wahyutama di Kota Malang, Jawa Timur, Rabu.
Endrip menjelaskan salah satu poin yang menjadi perhatian dalam konteks keselamatan kerja adalah teknik pendakian.
Dengan kemampuan pendakian yang mumpuni, maka prosedur keselamatan kerja bisa, baik saat penanganan bahaya maupun teknis penyelamatan bisa dilakukan dengan efektif.
Baca juga: TNBTS "blacklist" seorang tour leader karena langgar aturan pendakian
Apalagi, PPGST menjadi pihak yang bertanggung jawab penuh terhadap keselamatan dan keamanan rombongan pendaki yang dipandu.
Menurut dia, pelaksanaan tugas pemanduan pendakian yang sesuai dengan prosedur keselamatan kerja merupakan bentuk profesionalitas pelayanan dari PPGST kepada para pendaki Gunung Semeru.
Selain itu, aspek keamanan pelayanan oleh PPGST disebutnya harus memperhatikan kenyamanan dan mengedepankan implementasi konsep operasional wisata alam yang berkelanjutan.
"Agar pemandu mampu memberikan pelayanan wisata yang aman, ramah, dan sesuai standar nasional," ucapnya.
Berdasarkan data dari Balai Besar TNBTS, jumlah Pemandu Pendakian Gunung Semeru Terpadu atau PPGST saat ini berjumlah 140 orang.
Baca juga: Kiat melakukan pendakian gunung agar tetap aman
Endrip menambahkan mekanisme keselamatan kerja telah ditekankan oleh Balai Besar TNBTS saat melaksanakan Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM), Pelatihan, dan Sertifikasi kepada PPGST yang diselenggarakan pada 29 September hingga 1 Oktober 2025.
Di dalam pelatihan itu para PPGST telah dibekali dengan penguatan kapasitas melalui orientasi cuaca dan medan, penanganan konflik, beragam dokumen sebagai syarat mutlak pendakian ke Gunung Semeru, hingga etika profesi.
"Sehingga para pemandu mampu bekerja secara profesional dan bertanggung jawab ketika berada di medan pendakian,' tutur dia.
Baca juga: 7 tips mendaki Gunung Rinjani: Nyaman dan aman bagi pemula
Pewarta: Ananto Pradana
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































