Labuan Bajo (ANTARA) - Tim SAR gabungan membentuk tim pencarian darat dan laut guna pencarian korban kapal tenggelam yang dilaporkan hilang di perairan Pulau Padar, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Operasi SAR gabungan ini masih terus dilanjutkan," kata Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Labuan Bajo Stephanus Risdiyanto di Labuan Bajo, Senin.
Stephanus Risdiyanto menyampaikan hal tersebut dalam pertemuan bersama Kapolda NTT Irjen Pol Rudi Darmoko di Posko Operasi SAR di Labuan Bajo.
Sebelumnya, Tim SAR gabungan pada Senin pagi telah menemukan jenazah yang diduga korban kecelakaan kapal di perairan Pulau Padar Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Jumat (26/12) lalu.
Tim pencarian laut melakukan penyisiran dan penyelaman di lokasi kejadian hingga daerah di sekitarnya. Sementara itu tim pencarian darat melakukan pencarian dan penyisiran di wilayah pesisir laut Pulau Padar.
"Perkiraan arus setiap enam jam sekali berubah, jadi kami menyesuaikan dan untuk sementara yang korban ditemukan di bagian utara, karena arus ke sana," katanya.
Ia juga menjelaskan berdasarkan analisis material kapal wisata bernama KM Putri Sakinah yang tenggelam terbuat dari bahan kayu Ulin yang dikenal sangat awet, serta kekuatan fisik dan kekerasannya yang tinggi, sehingga diprakirakan bangkai kapal berada tidak jauh dari lokasi kejadian.
Baca juga: Polisi Mabar ungkap hasil identifikasi jenazah korban kapal tenggelam
"Kemarin dalam rangka giat SAR kami juga menanyakan ke pihak kapal apa material kapal, dan sesuai dengan pengalaman sebelumnya bahwa ada kapal juga yang pernah tenggelam dan ditemukan jauh dari titik lokasi karena bukan dari material kayu Ulin, sedangkan kapal ini dari kayu Ulin," ungkapnya.
Terkait penyebab kecelakaan kapal, ia menjelaskan berdasarkan keterangan dari awak kapal KM Putri Sakinah diakibatkan adanya gelombang alun atau swell yang tinggi dengan periode singkat.
"Itu kami asumsikan anomali cuaca, karena merupakan kiriman siklon 96S," ujarnya.
Hingga saat ini, KSOP Kelas III Labuan Bajo menutup sementara pelayaran kapal wisata maupun kapal lainnya ke Pulau Padar dan Pulau Komodo di Taman Nasional Komodo (TNK) karena potensi cuaca ekstrem.
Penutupan sementara pelayaran itu juga dilakukan berdasarkan peristiwa kecelakaan kapal wisata pada Jumat (26/12) malam, pengamatan dari pos pantau di Pulau Padar serta memudahkan Tim SAR gabungan melakukan pencarian para korban.
Baca juga: Polda NTT tambah peralatan SAR dukung pencarian kapal tenggelam
Baca juga: Pemerintah minta percepat penanganan insiden kapal wisata Labuan Bajo
Diketahui, kapal semi pinisi KM Putri Sakinah saat kejadian mengangkut sebanyak 11 orang penumpang, yang terdiri dari 6 wisatawan asing asal Spanyol, satu pemandu wisata dan empat anak buah kapal (ABK) termasuk nakhoda kapal.
Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi sebanyak tujuh korban diantaranya empat orang ABK termasuk nakhoda kapal dan seorang pemandu wisata. Sementara itu, pada pencarian hari keempat Tim SAR gabungan kembali menemukan seorang korban lainnya yang terbawa arus hingga perairan Pulau Serai.
Para korban merupakan satu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan empat orang anak.
Pewarta: Gecio Viana
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































