Padang (ANTARA) - Tim kesehatan dari Dinas Kesehatan Kota Padang melalui Puskesmas Kecamatan Pauh sudah bisa masuk ke daerah terdampak galodo atau banjir bandang di tiga lingkungan RT terdampak di Batu Busuak-Lambuang Bukik Kota Padang, Rabu (3/12/2025).
"Tim baru bisa masuk ke kawasan rukun tetangga (RT) 1, 2 dan 3 Batu Busuak-Lambuang Bukik ini, setelah akses jalannya yang putus bisa di lalui. Sebelumnya aliran airnya masih tinggi," kata Kepala Puskesmas Pauh dr Meilia Arianto di lokasi bencana Batu Busuak-Lambuang Bukik Pauh Kota Padang.
Petugas kesehatan yang terdiri dari sejumlah dokter dan paramedis mendatangi langsung warga yang berada di rumah warga yang masih tegak berdiri. Sementara pemandangan di belakang rumah warga semua rata dan menyisakan bagian-bagian kecil atau sudut rumah saja.
Petugas kesehatan bisa membawa kendaraan logistiknya setelah dibuatkan jalan darurat untuk melintasi jalan yang terputus karena terjangan Sungai Batang Kuranji.
Baca juga: Padang beri layanan pemulihan trauma bagi anak terdampak bencana
Mereka mendapat dukungan atau back up personel kesehatan BKO dari Dinas Kesehatan Jawa Tengah yang juga diturunkan ke lokasi itu.
Dokter dan paramedis memeriksa kesehatan warga yang mendatangi posko kesehatan di rumah warga. Pada Rabu siang, ada sekitar 10-15 orang yang datang sendiri untuk minta dicek kesehatannya. Pemeriksaan dasar pengukuran tekanan darah serta pemeriksaan keluhan warga.
"Sebagian besar yang datang berobat keluhannya radang tenggorokan dan batuk. Ada juga beberapa yang tekanan darahnya tinggi," kata Meilia.
Selain itu, tim kesehatan juga memberikan obat-obatan yang diperlukan seperti obat radang tenggorokan, parasetamol, vitamin dan suplemen.
Baca juga: Pemkot Padang siapkan hunian sementara bagi korban terdampak bencana
"Kita langsung jemput bola mendatangi warga di sana, dan memastikan agar mereka memeriksakan diri bila ada keluhan kesehatan," kata Meilia.
Sementara itu, Iskandar (70) salah seorang warga yang memeriksakan kesehatannya mengaku mengalami kenaikan tekanan darah. Setelah diukur hasilnya 170/90 Mg, padahal biasanya tekanan darahnya 130 Mg.
"Saya capek dan kurang tidur, gimana ndak naik darah rumah saya tak ada lagi dan saya sekarang mengungsi, karena tinggal di sini khawatir ada kejadian susulan," katanya.
Ia mengaku pada siang tinggal di pengungsian di sebuah bangunan sekolah yang dekat dengan Posko di sana, sedangkan siang hari ia kembali ke bekas rumahnya untuk berkumpul dengan tetangganya.
"Saya yang penting sehat saja dulu sekeluarga, meski rumah saya tidak ada lagi," katanya.
Baca juga: Menko Polkam serahkan bantuan ratusan juta bagi korban banjir Padang
Pewarta: Syarif Abdullah
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































