Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 333.430 warga mengunjungi Pusat Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan, Jakarta Selatan selama 2024 untuk mempelajari kesenian dan kebudayaan tanah air.
"Kami mencatat sebanyak 333.430 orang mengunjungi UPK PBB Setu Babakan," kata Ketua Satuan Pelaksana Edukasi, Informasi dan Pelayanan Unit Pengelola Kawasan Pusat Perkampungan Budaya Betawi (UPK PBB) Setu Babakan Farah Aini saat dihubungi di Jakarta, Selasa.
Farah merinci ratusan ribu pengunjung itu terdiri dari 90.242 orang ke Kampung MH Thamrin, 3.820 orang ke Zona Embrio dan 79.550 ke Portal Teladan.
Kemudian, 85.115 ke Museum Betawi, 74.441 ke Portal 13 dan 262 wisatawan mancanegara.
"Pada Desember 2024 atau menjelang akhir tahun tercatat sebanyak 35.119 orang mengunjungi UPK PBB Setu Babakan," ujarnya.
Baca juga: Pemkot Jaksel ajak anak SMP keliling museum untuk tingkatkan wawasan
Sementara itu, data yang dihimpun ANTARA menyebutkan, jumlah pengunjung pada 2024 itu lebih tinggi dibanding 2023 yang hanya sebesar 287.447 orang.
Pada perayaan malam Tahun Baru 2025 digelar di Amphitheater UPK Perkampungan Budaya Betawi, Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Perayaan di kawasan ini terbilang cukup meriah dan menghibur warga dengan pertunjukan berbagai kesenian khas Betawi.
Acara diisi oleh penampilan kesenian Betawi seperti, gambang kromong, ondel-ondel, puisi, lenong dan penampilan grup musik yang membawakan lagu-lagu Betawi.
Saat ini kawasan Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan memiliki luas area sekitar 289 hektare (ha).
Baca juga: Setu Babakan variasikan lokakarya budaya kenalkan Betawi ke masyarakat
Kawasan ini juga dibagi menjadi lima zona, yakni zona yang berisi bangunan awal Kampung Budaya Setu Babakan, zona embrio, Kampung MH Thamrin, Kampung Ismail Marzuki, Kampung KH Noer Ali dan Kampung Abdulrahman Saleh.
Selain di UPK PBB Setu Babakan, Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Jakarta Selatan juga mengadakan perayaan Malam Tahun Baru di Plaza Kalibata sisi Timur dan Lapangan Deppen Pesanggrahan.
Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2025