Jakarta (ANTARA) - Pelatih timnas bola basket putri Indonesia, Andrie Ekayana, mengatakan bahwa para pemain sudah berjuang maksimal untuk bisa bertahan di Divisi A Piala Asia Putri Federasi Bola Basket Internasional, walau akhirnya terpaksa terdegradasi ke divisi B.
Ia menjelaskan, kekalahan 57-67 melawan Lebanon pada pertandingan perebutan peringkat klasifikasi akhir 7-8 FIBA Women’s Asia Cup 2025 Division A, membuat timnya harus turun kasta.
"Mereka sudah memberikan perlawanan yang terbaik, jadi salut buat para pemain," kata Ekayana usai pertandingan di Shenzhen Sports Center, China, Jumat.
Dia menjelaskan, banyak pelajaran yang didapat pada pertandingan di divisi A, sehingga hal itu sangat berguna guna menghadapi kejuaraan internasional lainnya ke depan.
"Bahkan semuanya menjadi pelajaran, terutama agresivitas permainan yang harus ditingkatkan," ujar pria yang kerap disapa Coach Yayan itu.
Baca juga: Indonesia terdegradasi usai kalah lawan Lebanon dalam Piala Asia Putri
Timnas bola basket putri Indonesia terpaksa terdegradasi dari divisi A ke B.
Hasil laga itu memastikan Lebanon tetap akan tampil di divisi A, dalam edisi berikutnya di Filipina pada 2027.
Sedangkan Indonesia harus menerima kenyataan terdegradasi usai menelan empat kekalahan beruntun selama turnamen.
Timnas Garuda Pertiwi sebelumnya sukses promosi ke divisi A setelah menjuarai divisi B, di Sydney, pada 2023.
Namun, kekalahan dari Lebanon membuat skuad asuhan Andrie Ekayana harus kembali turun kasta ke divisi B.
Baca juga: Lebanon respek dengan perlawanan timnas bola basket putri Indonesia
Baca juga: Jepang tantang China di semifinal Piala Asia Putri 2025
Pewarta: Donny Aditra
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.