Telegram hadirkan metode verifikasi akun yang dilakukan pihak ketiga

1 month ago 12

Jakarta (ANTARA) - Telegram menghadirkan pembaruan pada awal tahun ini dengan menambahkan metode verifikasi akun baru yang disokong oleh pihak ketiga.

Dilansir dari Tech Crunch pada Jumat, aplikasi perpesanan instan ini sudah memiliki program untuk memverifikasi tokoh publik dan organisasi di platformnya, dan sekarang telah meluncurkan proyek untuk memungkinkan otoritas pihak ketiga yang sudah diverifikasi, seperti regulator kualitas makanan atau konsorsium pendidikan, untuk memverifikasi akun.

Akun yang diverifikasi oleh pihak ketiga akan memiliki logo baru di samping namanya, bukan tanda centang biru.

Baca juga: Telegram cetak keuntungan Rp16,2 triliun pada tahun 2024

"Platform terdesentralisasi untuk verifikasi tambahan ini akan membantu mencegah penipuan dan mengurangi misinformasi, dengan solusi proaktif unik yang menetapkan standar keamanan baru untuk platform sosial," kata pihak Telegram dalam sebuah unggahan blog.

Orang atau organisasi yang ingin diautentifikasi harus terlebih dahulu menyelesaikan pendaftaran dan menjalani verifikasi agar memenuhi syarat untuk menerima label verifikasi.

Telegram mengatakan bahwa pihak terkait dapat menggunakan API Bot untuk menetapkan atau menghapus verifikasi, mirip dengan organisasi yang membeli verifikasi di X dan memverifikasi akun afiliasi mereka. Akun afiliasi ini akan memiliki logo organisasi di profil mereka setelah diverifikasi.

Baca juga: Telegram bakal mulai moderasi "chat" usai insiden penangkapan sang CEO

Selain itu, Telegram juga meluncurkan fitur baru yang mengubah hadiah menjadi NFT dengan latar belakang dan ikon khusus. Pengguna dapat mengirim hadiah dengan membelanjakan Telegram Stars, yang dapat dibeli melalui aplikasi atau melalui situs Fragment dengan menghubungkan dompet kripto TON mereka.

Telegram mengatakan pengguna dapat memperdagangkan NFT ini di platform yang berbeda. Telegram akan membebankan biaya kepada pengguna untuk meningkatkan hadiah mereka menjadi barang koleksi untuk menutupi biaya transaksi blockchain.

Baca juga: Prancis buru Nikolai, kakak pendiri Telegram Pavel Durov

Telegram telah menggunakan mata uang kripto untuk monetisasi kreator serta pembayaran di platform gim dan aplikasi mini.

Platform media sosial itu juga telah meluncurkan fitur reaksi emoji untuk pesan layanan, seperti seseorang yang bergabung dengan grup, dan filter pencarian baru untuk obrolan pribadi, obrolan grup, dan saluran.

Baca juga: CEO Telegram Durov tinggalkan pengadilan Paris setelah bebas penahanan

Penerjemah: Farhan Arda Nugraha
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |