Jakarta (ANTARA) - Penjabat Gubernur Provinsi DKI Jakarta Teguh Setyabudi meminta pelaksanaan "urban farming" atau pertanian perkotaan terus digalakkan di seluruh wilayah Jakarta.
“Ini sejalan dengan arahan Bapak Presiden kita terkait masalah ketahanan pangan. Walaupun kota Jakarta itu padat, kita bisa melakukan, pema
nfaatan lahan-lahan yang kosong, lahan-lahan yang kurang produktif,” kata Teguh.
Hal itu disampaikan saat dijumpai di Urban Farming Buaran Citra Lestari, Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur, Rabu.
Bahkan, Teguh mengatakan, atap gedung (rooftop) juga bisa dimanfaatkan untuk "urban farming". Hal ini merupakan inovasi yang bisa terus dilakukan untuk ketahanan pangan di Jakarta.
Baca juga: Pangan 8 pasar di Jakbar bebas kimia berbahaya jelang Natal-Tahun Baru
Baca juga: Pemkab ajak warga kembangkan pertanian di Kepulauan Seribu
Teguh juga mengatakan, "urban farming" tak hanya menanam sayur, cabai dan terong, tapi juga bisa melakukan budidaya hewan seperti ikan dan sebagainya. Tak terkecuali juga susu kambing maupun sapi.
"Ini luar biasa. Saya minta ini terus digalakkan. Dan pastinya kami Pemprov DKI akan mendukung perlaksanaan 'urban farming' ini,” kata Teguh.
Dia berharap "urban farming" bisa berfungsi sosial. Program ini juga bisa membantu masyarakat yang berpenghasilan rendah.
"Selain itu nanti juga bisa ada nilai ekonomisnya. Untuk menambah kas kelurahan ataupun yang lain sehingga ini bisa terus berlanjut,” kata Teguh.
Teguh mendorong agar seluruh jajaran Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang memiliki lahan untuk mengembangkan "urban farming". Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta juga akan terus mengoptimalkan lahan untuk "urban farming".
Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024
