Jakarta (ANTARA) - Ketua Masyarakat Sadar Risiko Indonesia (Masindo) Dimas Syailendra meyakini dengan beralih ke produk tembakau alternatif, dapat menurunkan prevalensi merokok dan mengurangi dampak negatif merokok terhadap kesehatan masyarakat.
"Pendekatan pengurangan risiko dapat memainkan peranan penting dalam menekan prevalensi merokok di Indonesia," kata Dimas Syailendra dalam keterangan di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, strategi ini juga bisa memperbaiki kualitas kesehatan masyarakat secara menyeluruh.
Baca juga: SOS ajak fans K-pop dukung hidup sehat tanpa rokok
"Di Indonesia, Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan penyebab kematian tertinggi, seperti penyakit jantung, kanker, stroke, diabetes. PTM ini disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat, diantaranya kebiasaan merokok. Maka biaya kesehatan yang diakibatkan oleh PTM ini pastilah sangat besar dan membebani biaya kesehatan nasional," kata Dimas.
Dimas mengatakan beberapa negara seperti Inggris, Jepang, Selandia Baru, dan Filipina, telah mengambil langkah progresif dengan mendorong perokok beralih ke produk tembakau alternatif.
"Di negara-negara tersebut, upaya menurunkan prevalensi merokok dilakukan dengan mendorong pemanfaatan produk tembakau alternatif sebagai upaya mengurangi bahaya merokok. Hal tersebut mereka lakukan karena adanya dukungan dari hasil penelitian dan kajian ilmiah di negaranya," tutur dia.
Baca juga: Publik dan pakar soroti konflik kepentingan dalam studi soal vape
Dimas berharap pemerintah dapat mempertimbangkan produk tembakau alternatif, yang merupakan implementasi dari konsep pengurangan risiko, sebagai salah satu strategi untuk menekan biaya kesehatan akibat merokok.
"Hal ini dapat mengurangi beban biaya kesehatan untuk pengobatan penyakit-penyakit tersebut. Namun, pemerintah juga perlu berhati-hati dalam mengimplementasikan konsep pengurangan risiko. Sebagai contoh, pemerintah harus tetap mengatur batasan umur pengguna agar memastikan produk alternatif tidak diakses oleh anak-anak," ujarnya.
Baca juga: Pakar ungkap dampak positif CKG bisa bikin masyarakat setop merokok
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025