Los Angeles (ANTARA) -
Penyanyi dan penulis lagu SZA baru saja menunjukkan kepeduliannya pada masyarakat yang paling membutuhkan.
Pada Senin (10/11) penyanyi “Good Days” berusia 36 tahun itu mengumumkan bahwa melalui organisasi nirlabanya, NOT Charity, ia bekerja sama dengan restoran lokal Los Angeles Jon & Vinny’s untuk membantu penerima manfaat SNAP (Supplemental Nutrition Assistance Program) yang terdampak akibat penutupan sementara pemerintahan Amerika Serikat (AS).
“Kalian tahu betapa aku menyukai Jon and Vinny’s!! Tapi tidak menyenangkan kalau teman-teman tidak bisa ikut menikmati!!” tulis SZA di unggahan Instagram bersama restoran Italia tersebut, dilansir laman People, Selasa (11/11).
Restoran itu menggambarkan dirinya sebagai “diner modern dengan hidangan Italia yang tersedia sepanjang hari” dan memiliki beberapa cabang di wilayah Los Angeles, mulai dari Studio City hingga Slauson Avenue.
“Pekan lalu @sza menghubungi kami dengan sebuah ide, dan sekarang, berkat bantuannya, ide itu jadi kenyataan,” tulis pihak restoran di unggahan yang sama.
Melalui kolaborasi ini, pemenang Grammy tersebut dan Jon & Vinny’s akan menyediakan 1.400 makanan gratis (100 paket makan malam untuk dua orang per hari) bagi warga Los Angeles penerima SNAP selama tujuh hari ke depan.
Baca juga: Nicki Minaj dan SZA ribut-ribut di X, ada masalah apa?
Penerima manfaat dapat mengambil makanan mereka di cabang Jon & Vinny’s Slauson antara pukul 15.00 hingga 17.00, mulai 11-17 November 2025.
Setiap keluarga dibatasi maksimal empat porsi, dan yang ingin mendaftar bisa mengirimkan email ke [email protected].
“Tolong sebarkan informasi ini kepada mereka yang membutuhkan. Terima kasih SZA karena telah menginspirasi kami semua untuk peduli pada sesama,” tulis pihak restoran di akhir unggahan.
Pada Senin malam, Senat AS melakukan pemungutan suara untuk mengakhiri penutupan pemerintahan yang telah berlangsung selama 41 hari, terlama dalam sejarah AS. Penutupan dimulai pada 1 Oktober pukul 00.01 waktu setempat, setelah Kongres gagal mencapai kesepakatan mengenai pendanaan pemerintahan.
Selanjutnya, DPR dijadwalkan melakukan pemungutan suara pada Rabu, 12 November. Salah satu topik utama dalam pembahasan Kongres adalah soal Affordable Care Act, yang lebih dikenal dengan sebutan “Obamacare."
Penutupan pemerintahan terlama sebelumnya terjadi pada masa pemerintahan Presiden Donald Trump, berlangsung selama 35 hari dari 22 Desember 2018 hingga 25 Januari 2019. Penutupan kali ini menjadi yang pertama sejak saat itu.
Pada 6 November, Hakim Distrik AS John McConnell dan Hakim Distrik AS Indira Talwani memerintahkan pemerintahan Trump untuk membayar penuh dana ke setiap negara bagian paling lambat Jumat, 7 November.
Namun sehari setelahnya, pemerintahan Trump meminta penundaan darurat atas perintah tersebut, dengan alasan bahwa penutupan pemerintahan membuat mereka tidak dapat membayar secara penuh.
Dalam pernyataannya, pihak administrasi menyebut situasi ini sebagai “krisis” yang disebabkan oleh “kegagalan Kongres” dan hanya bisa “diselesaikan melalui tindakan Kongres.”
Baca juga: Justin Bieber beri kejutan dengan tampil di konser SZA
Baca juga: PBB dan mitranya salurkan bantuan pangan kepada 1 Juta Warga di Gaza
Penerjemah: Pamela Sakina
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































