Istanbul (ANTARA) - Suriah mengecam pelanggaran yang terjadi di provinsi selatan Suwayda pada Rabu dan berjanji akan meminta pertanggungjawaban para pelaku.
Dalam sebuah pernyataan, kantor kepresidenan mengatakan mereka telah "mengawasi dengan cermat pelanggaran yang disesalkan" di beberapa wilayah Suwayda, dan menyebut tindakan tersebut sebagai "tindakan kriminal dan melanggar hukum" yang tidak sesuai dengan prinsip-prinsip yang dianut Suriah.
"Pemerintah tetap berkomitmen penuh untuk menyelidiki semua insiden dan menghukum siapa pun yang terbukti terlibat, baik individu maupun organisasi terlarang," imbuhnya.
Pernyataan tersebut menegaskan bahwa menjaga keamanan dan stabilitas di seluruh negeri tetap menjadi prioritas utama, dan meyakinkan warga Suwayda bahwa hak-hak mereka "akan selalu dilindungi."
Pada Minggu, bentrokan meletus antara milisi Druze bersenjata dan kelompok Badui di Suwayda setelah kedua belah pihak dilaporkan menyita kendaraan satu sama lain, kata sumber setempat.
Kementerian Dalam Negeri Suriah mengatakan lebih dari 30 orang tewas dan hampir 100 lainnya luka-luka akibat kekerasan tersebut.
Sumber: Anadolu
Baca juga: AS desak Israel dan Suriah tarik pasukan dari Suwayda
Baca juga: Negara-negara Timur Tengah kecam intervensi militer Israel di Suriah
Baca juga: AS bantah terlibat dalam serangan Israel ke Suriah
Penerjemah: Katriana
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.