Labuan Bajo (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mengimbau warga mewaspadai sebaran debu vulkanik dari erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur dan Gunung IIe Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur.
"Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki juga berdampak sekali di sektor penerbangan, seperti di Bandara Maumere dan Bandara Larantuka. Bandara Wunopito, Lembata juga terdampak dari letusan Gunung Ile Lewotolok," kata Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II El Tari Kupang Sti Nenotek dihubungi dari Labuan Bajo, Selasa.
Ia menjelaskan sebaran abu vulkanik hingga saat ini masih berdampak di sejumlah wilayah di Pulau Flores, NTT.
Sebaran abu vulkanik Gunung Lewotobi Laki-Laki, hingga saat ini masih berdampak di Kabupaten Flores Timur, Sikka, Ende, dan Nagekeo, sedangkan sebaran abu vulkanik Ile Lewotolok masih berdampak di Lembata dan Flores Timur.
Ia mengimbau warga terdampak sebaran abu vulkanik agar melakukan perlindungan diri dan kesehatan dengan mengenakan masker untuk mencegah partikel debu masuk saluran pernapasan.
Ia meminta warga mengenakan kacamata sebagai pelindung untuk mencegah iritasi mata dan menutup tubuh dengan pakaian lengan panjang serta penutup kepala.
"Jangan mengucek mata atau menghirup kuat-kuat debu yang beterbangan," ujarnya.
Bagi masyarakat yang berada di rumah, dia mengharapkan, menutup jendela dan pintu rapat-rapat dan menyegel celah ventilasi dengan kain basah atau plastik.
"Bersihkan debu dengan hati-hati, gunakan kain basah agar debu tidak beterbangan kembali. Jangan menyiram secara langsung. Lindungi sumber air seperti sumur, tampungan dari kontaminasi debu," katanya.
Baca juga: 24 gunung api Indonesia berstatus di atas normal-satu berlevel awas
Ia meminta warga yang hendak bepergian agar menghindari berkendara jika tidak mendesak.
"Gunakan lampu utama dan kurangi kecepatan, karena visibilitas bisa terganggu. Pastikan filter udara kendaraan bersih secara berkala agar tidak cepat rusak," katanya.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat Gunung Lewotobi Laki-laki erupsi tiga kali dalam periode pengamatan 23 September 2025 hingga pukul 12.00 Wita.
"Teramati tiga kali letusan dengan tinggi 800-1.500 meter dan warna asap kelabu," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Gunung Lewotobi Laki-laki Yosef S Mboro.
Dalam periode pengamatan itu secara visual gunung terlihat jelas hingga kabut 0-I. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 50-100 meter di atas puncak kawah.
Selain itu, tercatat tiga kali gempa letusan dengan amplitudo 7,4-22,2 mm dan durasi selama 93 detik hingga 111 detik, empat kali gempa embusan dengan amplitudo 2,9-7,4 mm, durasi 32-50 detik, empat kali gempa tremor non-harmonik dengan amplitudo 2,9 mm hingga 4,4 mm dan durasi selama 67 detik hingga 79 detik, dua kali gempa vulkanik dalam dengan amplitudo 4,4 mm, S-P: 1,1 detik, durasi 2,4 detik dengan durasi 16-17 detik, dan dua kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 7,4-10,5 mm, S-P: 12.6-58 detik dengan durasi 52-61 detik.
Saat ini Gunung Lewotobi Laki-laki berada pada Status Level IV (Awas) sehingga masyarakat dan pengunjung diimbau tidak melakukan aktivitas di radius enam kilometer dan sektoral barat daya-timur laut tujuh kilometer dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
Baca juga: Suhu udara di sekitar pusat erupsi Lewotobi capai 40 derajat Celsius
Baca juga: PVMBG: Gunung Lewotobi Laki-laki erupsi tiga kali hingga Selasa siang
Baca juga: Badan Geologi gandeng gereja sebarkan peringatan dini erupsi Lewotobi
Pewarta: Gecio Viana
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.